Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pelaku Korupsi sama Prostitusi Sama-sama Masuk Neraka

Kompas.com - 10/10/2013, 15:45 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, tindak prostitusi sama dengan tindak korupsi, yang hanya akan membawa seseorang masuk neraka.

"Kalau mau ngomong jujur, (pelaku) korupsi sama prostitusi sama-sama masuk neraka, enggak? Sama-sama, kan. Sama salahnya," kata Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (10/10/2013).

Keduanya, kata Basuki, tinggal bagaimana tertangkapnya, seperti halnya razia terhadap pekerja seks komersial (PSK) di pinggir jalan. Kejadian petugas mengejar para PSK menjadi biasa saat razia.

Dalam razia pun, kata dia, ada kendalanya. Upaya penangkapan dan pembinaan PSK tentunya memiliki tantangan. Mulai dari PSK yang menghindari kejaran petugas dengan melompat ke sungai, sampai dengan penanganan jika PSK yang tertangkap adalah anak di bawah umur.

Pembinaan PSK di bawah umur dengan mempekerjakannya di pabrik berupah rendah, menurutnya, memunculkan persoalan baru. Oleh karena itu, penegakan hukumnya menjadi sulit.

"Misalnya anak yang ditangkap 14 tahun. Kamu ngajarin dia jahit (kerja) di pabrik paling (dibayar) Rp 75.000. Kerja setengah mati, nah, ini suatu persoalan. Kita mau tegakkan gimana, mau potong kepala?" ujarnya.

Salah satu cara yang ada, menurutnya, dengan mengontrol keberadaan para PSK pada lokalisasi. Namun, sekali lagi, mantan Bupati Belitung Timur ini mengatakan, cara seperti itu tidak berkenan di tengah kehidupan masyarakat dalam konteks agama. Pasalnya, melegalkan lokalisasi bertentangan dengan nilai masyarakat.

"Sebetulnya, dulu dia dilokalisasi istilahnya untuk kontrol mereka. Jadi, kita sudah tahu. Tapi, kita kan bangsa yang beragama nih, kita namanya gituan kan enggak boleh kan seolah-olah melegalkan," ujarnya.

Namun, Basuki mengaku bingung mengapa lokalisasi tidak menuai protes. "Makanya yang kita bingung kok enggak ada yang demo di situ, gitu ya. Jadi maksud saya, kalau ada bukti kan harusnya kan bisa diserbu gitu dong," selorohnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com