Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Belum Bebas Banjir

Kompas.com - 21/10/2013, 07:50 WIB
M Clara Wresti,
Neli Triana

Tim Redaksi

Sumber KOMPAS
JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya penanggulangan banjir terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta beserta Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, program tersebut belum sepenuhnya cukup menjamin ibu kota negara dan daerah sekitarnya bebas banjir pada musim hujan mendatang.

Proyek penanggulangan banjir Jakarta, seperti pengerukan Kali Pesanggrahan, Angke, dan Sunter, baru berjalan separuhnya. Kendala utamanya adalah pembebasan lahan.

Kementerian Pekerjaan Umum khawatir pekerjaan pengerukan sungai pada 2014 akan melambat. Ini mengingat saat ini pengerukan sudah hampir masuk ke lahan yang harus dibebaskan. Jika pembebasan lahan bermasalah, banjir yang biasa melanda sebagian wilayah Jakarta akan berpotensi terulang kembali pada akhir 2013 hingga awal 2014.

”Saat ini pekerjaan pengerukan di ketiga kali itu sudah mencapai 50-60 persen. Sebentar lagi kami akan mengeruk wilayah yang padat penduduk dan membutuhkan pembebasan lahan. Jika lahan tidak segera dibebaskan, pekerjaan akan tersendat,” kata Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Imam Santoso, di Jakarta, Jumat (18/10/2013).

Menurut Imam, kewenangan pembebasan lahan merupakan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta. Adapun tanggung jawab pekerjaan konstruksi ada pada Balai Besar.

”Progres 50-60 persen ini bisa dicapai karena kami mengerjakan konstruksi di wilayah-wilayah yang tidak membutuhkan pembebasan lahan, seperti di tanah pemerintah, tanah developer, di lahan DKI, dan sebagainya. Adapun untuk mengerjakan pengerukan di lahan yang ada penduduknya, harus dilakukan pembebasan terlebih dahulu,” ujar Imam.

Wilayah DKI Jakarta secara alami dilintasi 13 aliran sungai dengan 10 muara. Sepuluh muara sungai di Teluk Jakarta berada pada posisi lebih rendah daripada elevasi pasang surut air laut. Ini terutama berada di daerah dataran banjir Kali Angke, Pesanggrahan, Grogol, Sekretaris, Krukut, Cideng, Ciliwung, Cipinang, Sunter, Buaran, Jatikramat, dan Cakung.

Wilayah-wilayah tersebut, menurut Ketua Program Studi Magister Ilmu Geografi FMIPA UI Tarsoen Waryono, rawan tergenang pada musim hujan ataupun saat pasang laut tinggi. Jumat (18/10/2013), pernyataan Tarsoen itu jadi kenyataan. Tanggul yang masih dalam tahap renovasi di Muara Baru, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, meluap, hingga air laut merangsek ke daratan.

Tanpa hujan saja, kawasan di sekitar Pelabuhan Muara Angke, Jalan Muara Baru, Jalan Yos Sudarso di sekitar Ancol, Jalan Daan Mogot, dan Jalan Luar Batang tergenang hingga setinggi 40 sentimeter. Semua kawasan di Jakarta Utara yang berbatasan dengan pantai berpotensi mengalami bencana serupa seperti di Muara Baru itu.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, saat diwawancara Kompas, Kamis (10/10/2013), mengatakan, Pemprov DKI Jakarta kini berpacu mengerjakan tugasnya. Pemprov DKI Jakarta berkejaran untuk melakukan pengerukan saluran/drainase, kali sedang, dan kali kecil. DKI Jakarta kini juga merevitalisasi waduk.

Waduk Pluit di Jakarta Barat dan Waduk Ria Rio di Jakarta Timur sampai Oktober ini sudah harus bersih dari permukiman padat. Pengerukan waduk dan upaya memfungsikan waduk sebagai area tangkapan air masih terus berproses.

”DKI hanya kebagian proyek- proyek kecil. Proyek besar, seperti pengerukan sungai, juga konservasi kawasan hulu, ada di tangan pemerintah pusat. Saya sudah menemui Gubernur Jawa Barat dan Banten. Meskipun ada kesepahaman di antara kami, tetap butuh payung hukum dari pemerintah pusat untuk revitalisasi sungai-sungai menyeluruh dari hulu ke hilir,” kata Jokowi.

Masih dalam proses

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohammad Hasan mengatakan, berkaitan dengan proyek Jakarta Emergency Dredging Initiative atau Jakarta Urgent Flood Mitigation Project, sejumlah pekerjaan sedang dilakukan, baik dalam taraf pengerjaan maupun dalam proses persiapan dan proses tender.

”Yang sedang berjalan adalah normalisasi di Pesanggrahan, Angke, dan Sunter. Selain itu, sedang dilakukan tender untuk pengerukan di Ciliwung dan pengerjaan sodetan,” katanya.

Kementerian Pekerjaan Umum juga sedang menambah dua pintu air, masing-masing di Manggarai dan Karet. Kedua pintu air ini akan memperlancar aliran sungai ke laut sehingga mengurangi ketinggian air di wilayah rawan banjir, seperti Cawang, Kampung Melayu, dan Manggarai.

”Dari semua pekerjaan yang merupakan tanggung jawab Kementerian Pekerjaan Umum, hanya tinggal pengerukan Kali Cipinang bagian hulu dan Kali Krukut yang belum berjalan,” kata Hasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com