Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta Jakarta Marathon juga Kecopetan

Kompas.com - 27/10/2013, 09:32 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan hanya ajudan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, yang jadi korban aksi para pencopet di acara Jakarta Marathon 2013, Minggu (27/10) pagi.  Dua peserta lomba itu juga kecopetan saat mereka berebut untuk berfoto bersama dengan Joko Widodo atau Jokowi.

Dua orang peserta, yang masing-masing ikut di lomba 5 kilometer dan 10 kilomter, kehilangan  ponsel seusai berfoto bersama dengan mantan Walikota Surakarta itu. Salah seorang peserta menangkap tangan seorang pencopet yang merogoh saku celananya.

Dina (37 tahun), seorang peserta lomba, mengatakan, "Saya habis fotoin teman saya sama Pak Jokowi. Saya sadar ternyata ada tangan yang nempel di kantong celana, dan saya langsung pergokin malingnya, ternyata BB (blacberry) saya hilang."

Namun Dina tidak menemukan ponselnya pada tersangka. "Saya yakin pencopet itu tidak bekerja sendiri. Soalnya pas saya tanyakan,  ternyata BB saya sudah tidak ada (pada tersangka). Pasti pencopet itu sudah kasih BB ke temennya," kata Dina yang menjadi perserta lomba lari 5 kilometer.

Peserta lain, Chandra (28 tahun) asal Surabaya, juga kehilangan ponsel saat berpose bersama Jokowi. " Saya habis rebutan foto-foto sama Pak Jokowi. Selesai foto, teman saya bilang hati-hati HP-nya. Saya saya lihat di kantong, BB saya sudah tidak ada," kata peserta yang mengikuti lari lomba lari 10 kilometer.

Seorang tersangka pencopet, yang diketahui bernama Budi (40), ditangkap pihak aparat kepolisian dan dibawa ke pos polisi di Monas.

Sebelumnya, seorang ajudan Jokowi juga kecopetan di acara yang sama. Jowowi sendiri bahkan melihat aksi seorang pencopet yang menyasar warga yang berkerumun di sekitar dirinya. "Saya lihat copetnya, dia dorong-dorong orang gitu. Untung yang mau dicopet langsung sadar dan langsung nepak tangannya. Eh, ajudan saya yang ternyata juga kecopetan," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com