Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ada PNS Bernama Dimas Minta Uang untuk Undang Jokowi

Kompas.com - 06/11/2013, 15:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pembina Yayasan Rumah Sakit Jakarta Benyamin Mangkudilaga menyebut nama Dimas sebagai orang yang meminta uang pelicin untuk memberi undangan kepada Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Kepala Biro Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartanto yakin tidak ada pegawai negeri sipil  di institusinya yang bernama Dimas.

"Tidak ada yang namanya Dimas. Saya yakin," ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (6/11/2013) siang.

Heru mengatakan, siapa pun yang ingin mengundang Gubernur DKI haruslah melewati biro yang dipimpinnya. Namun, dia membenarkan bahwa jalur masuk surat bisa dari mana saja. Minimal, Heru melanjutkan, biro kepala daerah mengetahui tiap agenda sang Gubernur.

Setelah dari bironya, agenda tersebut masuk ke biro protokoler Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Nantinya, staf di biro protokolerlah yang mengatur teknis di lapangan dari agenda yang dihadiri Gubernur. Biro protokoler bisa berkoordinasi dengan dinas perhubungan atau satuan polisi pamong praja, sesuai dengan kebutuhannya.

"Atau minimal nama itu tidak ada di biro saya. Saya tidak tahu jika nama itu ada di wilayah lain. Tapi semua undangan ke Pak Gubernur memang harus melalui biro kami dahulu," ujar Heru.

Heru menduga, Dimas yang dimaksud bukan pegawai negeri sipil  (PNS) Pemprov DKI Jakarta dan merupakan pihak ketiga. "Saya jamin, 80 sampai 90 persen, itu bukan orang kami. Tapi memang biasanya ada pihak ketiga mengaku dekat dengan Pak Jokowi dan menjanjikan suatu hal, padahal tidak ada," kata dia.

Kendati demikian, ia akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu oknum PNS yang dimaksud. Jika memang terbukti ada oknum PNS yang melakukan pemerasan,  dia menegaskan untuk tidak segan-segan memecat orang tersebut secara tidak hormat.

Peristiwa ini terungkap dari beredarnya pesan singkat yang ditulis dan dikirimkan Benyamin:

BREAKING NEWS...! TERNYATA PUNGUTAN LIAR MASIH MERAJAKLELA DALAM KALANGAN STAF KESEKERETARIATAN GUBERNUR DKI.

Dalam rangka ulang tahun ke 30 Yayasan RS Jakarta, pimpinan yayasan rumah sakit mengajukan permohonan tertulis suatu sambutan Gubernur DKI. Tapi sayang permohonan baru akan disampaikan apabila disertai sejumlah uang cukup besar jumlahnya. Terlalu....

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com