Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dishub DKI Tak Persenjatai WK dengan "Airsoft Gun"

Kompas.com - 08/11/2013, 14:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — WK, anggota Dishub Jakarta Timur yang mengacungkan airsoft gun di salah satu sekolah dasar di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, diketahui memiliki alat tersebut tanpa diketahui oleh dinasnya. Dia tak pernah melapor memiliki airsoft gun.

"Soal WK beli senjata di mana, kami belum tahu karena yang bersangkutan tak pernah melapor," kata Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur Mirza Aryadi Soelarso saat dihubungi pada Jumat (8/11/2013).

Mirza mengatakan, jajarannya tidak pernah membekali WK dengan senjata airsoft gun. WK diduga membeli sendiri senjata tersebut.

Menurutnya, setiap anggotanya yang dibekali dengan senjata harus mendapat izin dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta. "Petugas kami dilarang memegang senjata jenis apa pun, kecuali sudah ada izin dari Dinas Perhubungan," ujar Mirza.

Mirza menyayangkan sikap anggotanya yang mengacungkan senjata tersebut kepada orang lain. Terlebih lagi, hal tersebut dilakukan di hadapan banyak orang dan berada di lingkungan sekolah.

Sampai saat ini, Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur masih menunggu laporan penyelidikan dari kepolisian terkait kasus tersebut. Mengenai sanksi terhadap WK, hal itu akan ditentukan oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Kita ikuti saja jalur hukum yang ada. Kita masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian dan sanksi kedinasan dilakukan oleh Dinas Perhubungan DKI," ujar Mirza.

WK ditangkap aparat kepolisian saat terjadinya keributan di sebuah SD di Cimanggis, Depok, Sabtu (2/11/2013). Terlibat perselisihan dengan orangtua siswa karena pertengkaran anak-anak mereka, WK tiba-tiba mengeluarkan airsoft gun sampai menyebabkan siswa dan guru di sekolah itu ketakutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com