Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamatkan Tetanggamu dari Bahaya Narkoba

Kompas.com - 10/11/2013, 10:29 WIB
Fabio Lopes

Penulis


KOMPAS.com -  ”Katakan tidak pada narkoba!”

”Katakan tidak pada narkoba!”

”Hati-hati, narkoba berbahaya!”

Inilah penggalan bait sebuah lagu yang lantang dinyanyikan 100 pelajar sekolah dasar ketika menyambut kedatangan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (9/11) sekitar pukul 13.00.

Suasana yang panas di tempat berlangsungnya acara tidak membuat siswa yang rata-rata berumur enam hingga sembilan tahun itu kehilangan semangat untuk memeriahkan lomba kampung bersih narkoba. Mereka berulang kali menyanyikan mars ”Antinarkoba” walaupun wajah bercucuran keringat.

Sikap anak-anak itu mewakili semangat para warga untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah RW 6 Kelurahan Cibubur. Wilayah itu termasuk salah satu peserta yang berhasil menembus peringkat 10 besar kampung bersih narkoba. Total peserta yang mengikuti lomba 26 kelurahan. Sembilan kelurahan lainnya yang berhasil lolos adalah Kapuk Muara, Kalideres, Malaka Sari, Duren Tiga, Bidara Cina, Kampung Bali, Galur, Warakas, dan Pejaten Barat.

Timing Inius, Ketua Panitia Pelaksana Lomba Kampung Bersih Narkoba di Kelurahan Cibubur, mengatakan, saat ini tidak terdapat lagi pemakai narkoba di wilayahnya. Hal itu merupakan pencapaian yang membanggakan bagi mereka mengingat lima tahun lalu wilayah itu masih rawan peredaran narkoba. Bahkan, dua warganya meninggal dunia karena menjadi pencandu narkoba.

Kerja keras warga

Semua ini karena kerja keras warga selama beberapa tahun terakhir. Salah satu bentuk kerja keras ialah pembentukan Komunitas Masyarakat Anti-Narkotika dan Obat Terlarang (Komando). Dalam organisasi itu terdapat 60 petugas yang merupakan warga dari enam RT di wilayah RW 6. Komando bertugas membina warga tentang bahaya narkoba dan menangani warga yang menjadi pencandu narkoba.

Dalam beberapa bulan terakhir, Komando telah melakukan enam kali sosialisasi kepada warga. ”Kami pun bertugas mengamankan warga yang menjadi pengedar narkoba kepada pihak yang berwajib,” kata Timing yang juga Ketua Komando.

Selain itu, Komando menyelenggarakan sejumlah kegiatan bagi pemuda-pemudi di wilayah tersebut. Kegiatan itu meliputi pembuatan batik khas Cibubur dan lomba kesenian grafiti.

”Kami ingin para remaja di kampung ini selalu aktif melakukan kegiatan yang positif. Dengan upaya ini dapat mengalihkan perhatian mereka untuk tidak terjerumus dalam pemakaian obat-obatan terlarang,” ujarnya.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengharapkan warga RW 6 Kelurahan Cibubur dapat mengubah stigma negatif tentang pencandu narkoba.

”Apabila ada anggota keluargamu atau warga yang memakai narkoba, segera laporkan ke puskesmas untuk menjalani rehabilitasi. Mereka bukanlah aib yang harus disembunyikan. Malah upaya kalian akan menyelamatkan kehidupannya,” kata Basuki.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendukung sepenuhnya kelanjutan program kampung bersih narkoba itu. ”Ke depan, Pemprov DKI akan menganggarkan dana khusus untuk program kampung bersih narkoba,” ujarnya. (Fabio Costa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com