Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel hingga PKL Terciprat Rezeki Taman Waduk Pluit

Kompas.com - 11/11/2013, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pesona Taman Waduk Pluit mulai dilirik para pelaku usaha untuk menjadikannya nilai jual. Mulai dari hotel hingga pedagang kaki lima terciprat rezeki dari pemandangan taman yang terus dipercantik.

Direktur Utara Hotel Aston Yaaro Zega mengatakan, jumlah tamu di hotelnya meningkat. Sebab, hotel tersebut memiliki view langsung ke arah Waduk Pluit, termasuk taman.

"Jumlah pengunjung yang menginap per harinya mencapai 300 orang, tapi kini meningkat sebanyak lima persen hingga tujuh persen," kata Zega kepada Warta Kota, Sabtu (9/10/2013).

Bahkan, diprediksi, hotel yang memiliki 203 kamar itu akan terus mengalami peningkatan pengunjung sampai 10 persen jika pengerjaan waduk selesai.

"Berbeda saat banjir pada awal tahun, banjir selama seminggu, tapi kami mendapatkan imbasnya selama dua bulan, pengunjungnya hanya sedikit," katanya.

Dampak dari Taman Waduk Pluit juga dirasakan PKL yang kini mulai merambah dekat pintu masuk taman. Anik (34), penjual minuman, menuturkan, selama berjualan di taman tersebut, omzetnya meningkat besar dari sebelumnya.

"Sehari saya bisa dapat lima ratus ribu sampai tujuh ratus ribu. Lumayan ramai kalau di sini," kata Anik ditemui saat berdagang di taman tersebut.

Sebelumnya, Anik berjualan di Pelabuhan Sunda Kelapa. Penghasilannya cuma Rp 300.000 per hari. Karena itu, ia memilih hengkang ke Taman Waduk Pluit.

Menurut warga Lodan, Ancol, tersebut, setiap hari, ia berjualan dari pukul 15.00 hingga pukul 23.00. Berdagang di sana, dia harus mengikuti aturan main yang sudah ditetapkan oleh Paguyuban Pedagang Taman Waduk Pluit.

"Ada sekitar 25 pedagang. Jadi, kami memang cuma boleh dagang dari sore sampai malam, enggak boleh sembarangan dagang di sini," kata ibu satu anak itu. (suf)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com