Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNA Asal China Diculik di Cengkareng

Kompas.com - 20/11/2013, 22:57 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang warga negara asing (WNA) asal China, Zhon Zong Sun (38), menjadi korban penculikan di Pergudangan 21, Jalan Kapuk Raya III, Cengkareng, Jakarta Barat. Tiga dari lima pelaku terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan.

Kejadian bermula saat Zhon sedang duduk di depan kantornya. Tiba-tiba lima pelaku dengan menggunakan mobil Nissan Livina berwarna abu-abu datang dan langsung membawa Zhon.

Korban sendiri merupakan pengusaha konveksi di negaranya. Ia datang ke Jakarta pada tanggal 13 November lalu. Ketika sudah menculik korban, lalu pelaku menelepon temannya untuk meminta tebusan. Pelaku meminta kepada teman korban untuk menyiapkan uang sebesar Rp 500 juta.

"Kemudian disepakati tebusan turun menjadi Rp 150 juta," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto melalui pesan singkatnya, Rabu (20/11/2013).

Pada Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 17.00, dua pelaku yang akan mengambil uang tersebut berhasil ditangkap. Dalam pengembangaan, polisi berhasil menemukan korban yang sedang bersama tiga pelaku lainnya di Kampung Besar, Teluk Naga, Tangerang.

"Pada penangkapan, pelaku melakukan perlawanan dan menodongkan senjata sehingga dilakukan penembakan untuk melumpuhkan," kata Rikwanto.

Tiga pelaku, AB, SP, dan M, terkena luka tembak di kakinya karena melawan saat hendak ditangkap. Adapun dua orang lainnya, BR dan M, sudah ditangkap sehari sebelumnya.

Dari tangan pelaku, polisi menemukan kartu tanda anggota (KTA) TNI. Namun ketika melakukan koordinasi dengan Polisi Militer TNI, ternyata KTA tersebut palsu. Diduga, pelaku ingin menakut-nakuti korbannya menggunakan KTA.

Selain itu, polisi juga menemukan barang bukti berupa dua senjata api, uang tunai Rp 21 juta, sebuah sangkur, sebuah handy talky, dan sebuah borgol. Saat ini pelaku sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Jakarta Barat.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com