Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Derita Sirosis Hati, Perut Bayi Sembilan Bulan Ini Terus Membesar

Kompas.com - 29/11/2013, 07:43 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Akilah Janeta Putri (9 bulan) terkapar lemah di Ruang Perawatan Bedah Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sejak Sabtu 16 November 2013 lalu. Putri pasangan Tri Setya Cahyono (36) dan Dewi (35) yang bermukim Bandar Lampung ini diketahui menderita penyakit pengerasan hati (sirosis hati) dengan penyulit (komplikasi).

Akilah mengalami kekurangan cairan, kesulitan makan, dan perut membuncit yang harus mendapatkan penangangan khusus. Menurut Tri, kondisi tersebut mengharuskan putri ketiganya itu dirujuk ke RSCM. Sebelumnya, Akilah dirawat di RSUD Lampung, yang peralatan medisnya kurang memadai.

"Saya sudah dapatkan surat rujukan dari RS di Lampung untuk berobat, karena mungkin di sana alatnya kurang jadi disuruh ke sini. Kita sudah berikan surat kepada pihak RSCM," kata pria yang bekerja sebagai teknisi service handphone tersebut.

Sudah sembilan hari Akilah dirawat di IGD RSCM. Setelah dokter melakukan observasi, hasilnya, Akilah hanya dirujuk sebagai pasien rawat jalan.

"Saya dikasih tahu biayanya Rp 750 juta dan katanya disuruh rawat jalan karena sudah diberikan tindakan observasi yakni tindakan infusi dan obat dan lain-lain," tuturnya.

Tri lemas mendengar itu. Dia tidak menyangka rumah sakit malah meminta putrinya segera keluar dari rumah sakit. RSCM tidak memberikan rawat inap, kata dia, karena ruangan penuh.

Tidak hanya itu, pihak rumah sakit pun merujuk ke rumah penginapan di area RSCM. Namun, dirinya menolak dengan alasan takut kondisi kesehatan Akilah berkontaminasi dengan pasien lain.

Tri mengungkapkan kesedihannya atas tindakan dari RSCM. Sang istri pun sempat menurun kesehatannya karena memikirkan nasib Akilah yang entah harus dibawa ke mana. Rumah sakit akhirnya memberikan ruangan sementara untuk Akilah, ruangan rawat inap bedah anak BCh.

"Saya bingung, kita sudah nunggu beberapa jam. Istri saya sampai pingsan karena melihat kondisi anak saya. Akhirnya dikasih juga walaupun di ruang perawatan bedah anak," ungkapnya.

Mengenai biaya, saat ini mereka masih menggunakan asuransi kesehatan dari pemerintah. Namun, tidak semua dibayar Jamkesmas. Jamkesmas hanya membantu sebesar 200 juta.

Kondisi Akilah, kata Tri, saat ini masih dalam perawatan dokter. Belum ada tindakan operasi. Menurutnya, dokter masih menunggu perut Akilah mengempis dan berat badannya bertambah.

Saat ini, berat badan Akilah hanya 6,9 kg. Jika perutnya mengempis, beratnya hanya 4 kg saja. "Mengecilkan perut butuh proses satu bulan dan tidak boleh menggunakan obat ataupun disedot karena membahayakan," ujarnya.

Akilah mengidap penyakit kelainan hati yang menyebabkan perutnya membuncit sejak berusia satu bulan. Tubuhnya terlihat berwarna kuning.

"Waktu umur sebulan kulitnya kuning, saya jemur enggak ilang-ilang. Saya cuma ke bidan aja," katanya.

Ketika Akilah berumur tiga bulan, kulitnya semakin menguning, dan langsung dibawa ke dokter spesialis kulit. Namun karena obat mahal, Tri membawanya ke tempat pengobatan alternatif.

Menginjak usia sembilan bulan, perut Akilah semakin membengkak. Tri kemudian memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit daerah tersebut. Hingga akhirnya, RSUD setempat merujuk Akilah ke RSCM.

"Saya harus bisa berikan yang terbaik untuk kesembuhan anak saya," ujarnya dengan hati tegar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com