Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 28 Miliar untuk Rekayasa Cuaca di Jakarta

Kompas.com - 02/12/2013, 11:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Demi mencegah curah hujan berlebihan seperti pada Januari 2013, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemprov DKI Jakarta akan menjalankan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) kembali. Anggaran yang dikeluarkan untuk TMC sebesar Rp 28 miliar dan akan dimulai pada pertengahan Desember ini.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB dan Pemprov DKI belajar dari pengalaman tahun lalu yang curah hujannya cukup tinggi. TMC dilakukan agar banjir pada awal tahun 2013 lalu tidak terulang.

"BNPB telah berkoordinasi dengan Gubernur DKI bahwa nanti pertengahan Desember, Gubernur akan keluarkan surat pernyataan siaga darurat menghadapi banjir," ujar Sutopo di sela-sela Gelar Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Wilayah Barat Tahun 2013, di kali Ciliwung, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2013).

Sutopo menjelaskan, berdasarkan prakiraan BMKG, hujan di Jakarta pada Januari cukup normal. Namun, hujan di Depok dan Bogor di luar taraf normal.

TMC akan dimulai pada pertengahan Desember hingga akhir Maret. "BNPB mengeluarkan anggaran Rp 8 miliar, dan Pemprov DKI mengeluarkan APBD hingga Rp 20 miliar untuk TMC," ujarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta, pada Januari 2013 lalu, ketika banjir besar terjadi di DKI Jakarta, curah hujan mencapai 400 hingga 600 milimeter (mm) dalam sebulan, atau masuk kategori sangat deras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com