Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Veteran Beri Syarat Basuki Boleh Tutup Akses Plaza Semanggi

Kompas.com - 06/12/2013, 14:39 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) FX Soejitno membenarkan pihaknya telah mengizinkan Pemprov DKI untuk menutup akses ke Plaza Semanggi dari arah Slipi ke arah Gatot Subroto. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi Pemprov DKI terlebih dulu.

"Apa yang dikatakan Pak Basuki itu betul. Kita sudah setuju penutupan akses jalan masuk itu dengan satu saran saja," kata Soejitno saat dihubungi wartawan, Jumat (6/12/2013).

Adapun syarat yang diajukan adalah akses ke Plaza Semanggi dari Slipi itu baru ditutup setelah jalan alternatif selesai dibangun. Jalan alternatif itu rencananya akan dibangun di sebelah Hotel Crowne yang memutar ke Plaza Semanggi. Gedung yang digunakan untuk veteran beraktivitas, yaitu Gedung Graha Purna Yudha, menjadi satu dengan Gedung Plaza Semanggi.

Soejitno menjelaskan, keputusan itu telah ditetapkan bersama Pemprov DKI. "Dalam surat itu, kami menyarankan saja agar akses jalan masuk ditutup setelah dibangun akses jalan alternatif," kata Soejitno.

Akses ke Plaza Semanggi itu baru boleh ditutup apabila janji Pemprov DKI menyediakan jalan alternatif terpenuhi. Selama jalan alternatif itu belum selesai, akses ke Jalan Gatot Subroto tetap akan dibuka sebagai pintu masuk para veteran ke dalam Gedung LVRI.

Untuk mempercepat pembangunan jalan alternatif di samping Hotel Crowne, DKI telah menagih kewajiban penyediaan fasilitas sosial dan fasilitas umum kepada pengembang. Adapun pengembang itu adalah perusahaan kepemilikan Tommy Soeharto. Rencananya, Tommy akan membangun apartemen di lahan kosong di samping Plaza Semanggi. Pihak pengembang menyetujui kalau jalan alternatif itu akan selesai sebelum pembangunan apartemen dimulai sehingga akses jalan masuk Gatot Subroto bisa ditutup secepatnya, dan bisa mengurai kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut.

Penutupan pintu akses ke Plaza Semanggi sebelumnya pernah dilakukan Pemprov DKI saat pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Namun, hal itu mendapat perlawanan anggota LVRI. Dengan membawa bambu runcing, para veteran pejuang kemerdekaan itu membongkar pembatas beton yang digunakan untuk menutup jalan masuk Gedung LVRI.

Akhirnya, beton pembatas dipasangi rantai dan digunakan sistem buka tutup. Jalan keluar masuk tersebut akan ditutup mulai pukul 16.00 hingga 20.00, kecuali Sabtu dan Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com