Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Kasus Penerobos Jalur Busway di PN Pusat Menurun

Kompas.com - 07/12/2013, 00:51 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah penerobos jalur bus Trans Jakarta yang menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada Jumat (6/12/2013), menurun.

Menurut Humas Pengadilan Jakarta Pusat, Nawawi Pomolango, pelanggar jalur Trans Jakarta pekan ini,  sepanjang Jumat ini hanya 24 pengendara. Sementara di hari yang sama pekan lalu mencapai 74 kasus.

" Untuk hari ini (6/12) pelanggar jarul busway yang disidang sebanyak 24 pengendara," ujar Nawawi saat dihubungi wartawan, Jumat (6/12/2013).

Nawawi menuturkan, dari 24 total pelanggar jalur Trans Jakarta, sebagian besar adalah para pengendara sepeda motor. " Paling banyak pelanggar sepeda motor, untuk hari ini ada 13 pengendara motor dan 11 pengguna mobil," kata Nawai.

Nawawi menambahkan, penurunan angka tersebut kemungkinan disebabkan sebagian pengguna kendaraan bermotor, mulai sadar bahwa menerobos jalur busway  selain salah juga berbahaya.

Dia menambahkan denda yang dikenakan kepada para pengendara sepeda motor sebesar Rp 250.000 dan Rp 350.000 untuk pengendara mobil cukup efektif membuat warga jera. Sejauh inidenda maksimal sebesar Rp 500.000 untuk sepeda motor dan Rp 1 juta untuk mobil, belum diterapkan.

" Ada indikasi penurunan cukup signifikan. Para pengendara motor kemungkinan sudah sadar karena dendanya cukup besar jika melintas jalur Trans Jakarta. Kita berharap mereka semua sadar," katanya.

Hendra (35), warga asal Jakarta yang ditemui usai mengikuti sidang pada Jumat (6/12/2013), mengaku jera ketika melewati jalur Trans Jakarta. Menurutnya, sanksi denda yang diterimanya membuat dirinya kapok melintasi jalur khusus tersebut.

"Nggak mau lagi lewat jalur Trans Jakarta, habis mahal banget dendanya. Kapok juga sih nggak mau lewat situ lagi," ujar Hendra. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com