Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaun Pengantin dan Uang Hilang di KRL yang Bertabrakan

Kompas.com - 09/12/2013, 16:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penumpang kereta komuter yang terlibat kecelakaan di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (9/12/2013), panik setelah badan kereta menghantam mobil pengangkut bahan bakar. Mereka harus berjuang menyelamatkan diri dari badan kereta. Beberapa orang di antaranya kehilangan harta benda.

Korban kecelakaan bingung mencari barang mereka yang ditinggalkan sewaktu menyelamatkan diri. Rahma kehilangan tas berisi uang tunai Rp 1 juta dan gaun pengantin bernilai sama di dalam tas.

"Saya kalungkan ke lengan sewaktu keluar dari jendela, tetapi putus. Saat kembali, sudah tidak ada, kenapa ada yang tega dalam keadaan seperti ini," keluhnya.

Begitu pula dengan Gusti Hartini, penumpang yang duduk di gerbong kelima. Dia kehilangan tas berisi laptop serta barang dagangan. Dia mengkhawatirkan data penting dalam laptop tersebut karena sangat dibutuhkan untuk usaha jasa perjalanan miliknya.

Hartini, pengguna kereta komuter ini, menyesalkan kecelakaan tersebut tidak bisa diantisipasi sebelumnya. "Namun, saya tetap akan menaiki kereta komuter. Itu sarana paling murah," kata Hartini.

Panik

Apri Purwanti, penumpang yang memulai perjalanan dari Stasiun Sudimara dengan rencana turun di Stasiun Tanah Abang, duduk di gerbong paling depan yang ikut terguling seusai tabrakan. "Saya menyelamatkan diri mencari jendela yang kacanya dipecahkan, terpaksa menginjak-injak penumpang lainnya," kata Apri yang ditemui di posko darurat.

Kereta komuter yang datang dari arah Stasiun Pondok Ranji ke arah Stasiun Kebayoran menghantam pengangkut bahan bakar dan menyebabkan kebakaran hebat. Tabrakan mengakibatkan sebagian badan kereta keluar dari jalur rel dan terguling. Hingga pukul 13.00, api dan asap hitam masih membubung tinggi dan terlihat hingga jarak 10 kilometer.

Apri menggambarkan suasana di dalam gerbong yang terguling itu penuh dengan kekacauan. Jeritan penumpang perempuan yang panik serta bunga api yang terlihat dari balik jendela disertai asap hitam pekat.

Menyelamatkan diri juga bukan perkara gampang karena pintu gerbong tertutup dan tidak bisa dibuka. Begitu pula jendela gerbong yang tidak bisa dipecahkan karena kesulitan mendapatkan alat pemecah kaca. Bantuan justru datang dari warga yang memecahkan jendela dari luar sehingga mereka bisa keluar.

Bilal Akbar (14), penumpang di gerbong kedua dari depan, juga menyaksikan pemandangan serupa. Penumpang dibantu petugas harus berjuang membuat jalan keluar darurat. Salah satu pintu berhasil dibuka paksa oleh lebih dari dua orang. Kepalanya terbentur sewaktu menyelamatkan diri. Saat ini, dia bersama adiknya, Nurul (10), masih bertahan di posko darurat.

Hingga kini, proses evakuasi masih dilakukan karena diyakini masih ada orang yang berada dalam puing kereta api dan kendaraan tangki tersebut. (Didit Putra Erlangga)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com