Kepala BPAD DKI Anas Effendi membenarkan kalau iklan promosi itu menampilkan Jokowi untuk menyosialisasikan pentingnya arsip daerah. "Iya, saya sudah surati beliau (Jokowi) sebelumnya, disetujui, dan sudah di-shooting di Balaikota beberapa waktu lalu," kata Anas kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Alasan BPAD DKI memilih Jokowi untuk menyosialisasikan pentingnya arsip karena dia dapat menarik perhatian masyarakat. Mantan Wali Kota Jakarta Selatan itu mengatakan, sebagai Gubernur yang kini dicintai masyarakatnya, Jokowi dapat mengangkat nama BAPD DKI yang selama ini kurang dikenal masyarakat. Padahal, keberadaan BAPD DKI penting untuk menjaga dan menyimpan berbagai arsip vital daerah.
Dalam iklan layanan masyarakat itu, Anas menjelaskan pentingnya menjaga arsip dari segala peristiwa yang terjadi, seperti kebakaran maupun banjir. "Makanya, kami meminta tolong Pak Gubernur Jokowi untuk menyosialisasikan kepada masyarakat terkait pentingnya arsip ini," kata Anas lagi.
Jokowi mengaku belum melihat iklan layanan masyarakat tersebut dan menyatakan siap meminta agar iklan tersebut dicabut. Menanggapi instruksi itu, kata Anas, sementara ia akan langsung mencabut penayangan iklan tersebut. Selanjutnya, ia akan menunggu instruksi lebih lanjut dari Gubernur.
Dalam iklan tersebut, Jokowi muncul pada bagian akhir dan menyatakan betapa pentingnya menjaga dokumen. Pada awal iklan, ditampilkan warga yang kesulitan mencari dokumen-dokumen penting di rumah saat banjir dan kebakaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.