Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau Jokowi Jadi Capres, DPR Pertanyakan Kelanjutan Tanggul Raksasa

Kompas.com - 12/12/2013, 16:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa anggota Komisi IV DPR RI meragukan kelancaran pelaksanaan megaproyek giant sea wall atau tanggul laut raksasa di pantai utara Jakarta. Hal itu dikarenakan Gubernur DKI Jakarta Joko saat ini difavoritkan sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2014.

"Pak Jokowi, reklamasi ini kan jadi dilakukan saat Anda menjadi gubernur. Kalau Pak Jokowi jadi nyalon presiden, pertanyaannya apa mampu dilanjutkan penerus Bapak?" ujar anggota Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, dalam rapat kerja di Gedung Parlemen, Kamis (12/12/2013) siang.

Sudin, anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, juga menyatakan keraguan yang sama. Dia tidak yakin gubernur pengganti Jokowi, jika Jokowi benar maju sebagai capres, bisa berkomitmen yang sama dengan Jokowi.

Jokowi tampak tidak terpengaruh atas pertanyaan yang dianggap berbau politis tersebut. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah fokus pada pengerjaan kajian feasibilty study (FS). Kajian tersebut diperlukan supaya proyek tersebut menguntungkan Pemprov DKI dan rakyat Jakarta. Ia menyatakan bahwa jika hasil studi kelayakan atas proyek itu baik, maka proyek itu akan dilanjutkan.

"Untuk urusan copras-capres, silakan ke DPP, ke Ibu Mega (Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri). Ini kalau urusan giant sea wall, baru saya jawab," ujar Jokowi.

Rapat kerja itu berjalan sekitar 90 menit. Dengan suasana santai, tetapi tetap kontekstual, sebanyak 13 anggota DPR RI silih berganti menanyakan hal seputar proyek yang digagas sejak pemerintah Gubernur DKI Fauzi Bowo tersebut. Jokowi hadir dalam rapat itu dengan didampingi pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Wiryatmoko, Kepala Dinas Tata Ruang DKI Gamal Sinurat, dan staf lain. Mereka menjawab pertanyaan anggota Dewan dengan baik dan lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com