Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Sayangkan Pertamina Beri RFID di Mobil Mewah

Kompas.com - 19/12/2013, 19:08 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik kebijakan Pertamina yang memasang alat radio frequency identification atau RFID di kendaraan pribadi dengan alasan membatasi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

Menurut Basuki, pemasangan RFID yang dilakukan saat ini terhadap kendaraan pribadi tidak akan menyelesaikan masalah karena setiap tahun ada 1,2 juta mobil yang masuk ke Jakarta.

"Makanya kami menyayangkan program RFID Pertamina itu. Seharusnya bukan untuk mobil pribadi, melainkan untuk angkutan umum dan truk-truk," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Atas kebijakan RFID itu, lanjut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat tersebut. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Basuki mewacanakan pencabutan subsidi BBM.

Pasalnya, selama ini, pihak yang menikmati BBM bersubsidi adalah warga pemilik kendaraan pribadi. Melalui wacana penghapusan pasokan BBM ke Jakarta, kemacetan akan menyebar ke daerah tetangga.

Apabila warga ingin masuk Jakarta, maka DKI menerapkan sistem jalan berbayar dengan electronic road pricing (ERP). Di samping itu, Basuki menginginkan Jakarta menjadi kota yang ramah lingkungan. Sebab, BBM bertimbal merupakan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.

Rencananya, kebijakan penghapusan BBM bersubsidi itu akan dimulai secara bertahap. "Motor masih bisa pakai BBM subsidi. Cuma begitu ada bus tingkat gratis, motor enggak boleh masuk jalan itu," ujar Basuki.

Sekadar informasi, Pertamina sebagai pemilik proyek menargetkan pemasangan RFID secara nasional rampung pada 1 Juni 2014. Sasaran program ini secara nasional sebanyak 100 juta kendaraan dan lebih dari 5.027 SPBU di 33 provinsi.

Namun, hingga penghujung 2013 ini, pemasangan baru untuk sekitar 40.000 kendaraan di Jakarta dan 276 SPBU. Antrean panjang juga terjadi di pos-pos pemasangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com