Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Keuntungan dari Pernak-pernik Natal

Kompas.com - 23/12/2013, 10:10 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang Natal, pedagang di Pasar Pagi Mangga Dua beralih menjual pernak-pernik Natal. Sebab, keuntungannya lebih menggiurkan.

Misalnya saja Toko Kurnia, yang biasanya menjual kereta dan perlengkapan bayi. Sejak Oktober, pemilik toko, Albert (40), mengalihkan jualannya untuk sementara menjual pernak-pernik Natal.

"Memang sengaja sementara fokus jualan pernak-pernik sejak pertengahan Oktober hingga Selasa (24/12/2013) nanti. Sudah kita jalani sejak 10 tahun lalu," ujar Albert kepada Kompas.com, Minggu (22/12/2013).

Pria yang memang mengkhususkan barang pernak-pernik Natal ini mengaku mengimpor dagangannya dari Taiwan dan China daratan. Dia sampai menyewa bagian selasar lantai dasar serta menambahkan belasan karyawan tambahan untuk men-display dagangannya. Sebab, tokonya seluas 3 x 5 meter persegi di lantai dasar tidak menampung barang dagangannya. Menurutnya, hasil penjualan tahun ini tidak berbeda jauh dari tahun lalu.

Menurut Albret, barang yang paling laku ialah lampu hiasan warna ungu yang dijual dengan harga Rp 72.000 per buah. Tokonya menjual sebanyak 10.000 buah.

Sementara untuk pohon Natal impor yang terbuat dari plastik, secara keseluruhan ia mampu menjual sekitar 3.000 unit.

"Itu kualitasnya terbagi dua. Kalau yang standar antara Rp 110.000 sampai Rp 3 juta, sedangkan kalau yang kualitas bagus antara Rp 400.000 sampai Rp 14 juta," jelasnya.

Walaupun demikian, Albert mengakui bahwa tidak semua barangnya ludes terjual. Setiap tahun, penjualannya menyisakan barang sekitar 20 persen dari total yang diimpornya. Barang tidak laku akan disimpan untuk tahun depan dan akan menjadi barang diskon.

Begitu Berbeda dengan Albert, seorang pedagang lain yang juga coba memanfaatkan momentum, Natal Afat (63), tidak secara penuh mengkhususkan penjualan pada pernak-pernik Natal. Pemilik toko Lian Tjhong yang juga di lantai dasar Pasar Pagi Mangga Dua ini sejak Oktober lalu sudah menambahkan dagangan yang dari sehari-hari hanya menjual pita dan aksesori dengan pernak-pernik Natal.

Selain pita khusus Natal yang diimpor dari China, di tokonya juga ditambahkan kartu ucapan, kertas kado, dan slinger untuk parsel khusus Natal. Dari usahanya tersebut, omzet toko meningkat sampai 15 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com