Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Perkara Mudah Evakuasi Korban Banjir

Kompas.com - 13/01/2014, 16:17 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

HERUDIN Warga korban banjir di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, dievakuasi menggunakan perahu karet ke tempat pengungsian, Senin (13/1/2014). Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir akibat curah hujan yang tinggi dan air kiriman dari Bogor. TRIBUNNEWS/HERUDIN

JAKARTA, KOMPAS.com - Arus deras Sungai Ciliwung menjadi tantangan bagi petugas evakuasi warga Kampung Pulo yang memilih bertahan di lantai dua rumah mereka yang terendam banjir. Memasuki pemukiman Kampung Pulo yang dilanda banjir, bukan perkara mudah. Amrikun, salah satu petugas Pemadam Kebakaran Suku Dinas Jakarta Timur, menuturkan, proses evakuasi warga dilakukan dengan perahu karet. Untuk memindahkan warga, tim penyelamat menyusuri bagian tepi Sungai Ciliwung sejauh 2 kilometer.

Tim penyelamat menyusur mulai dari Jembatan Tong Tek di Jalan Jatinegara Barat menuju gang-gang sempit permukiman warga. Mereka mencari warga yang membutuhkan pertolongan akibat terjebak di lantai dua rumah. "Kita utamakan yang manula dulu, kemudian anak-anak," ujar Amrikun kepada Kompas.com, Senin (13/1/2014).

Perahu karet yang digunakan tim penyelamat bergerak melawan arus air. Perjalanan itu tidak melulu lancar, kadang ada benda tajam atau dahan kayu tajam yang menghadang. "Banyak ranting tajam, belum lagi kandang ayam dan burung yang banyak pakunya. Jalan masuk di dalam juga sempit," kata Amrikun.

Ia mengatakan, evakuasi warga kerap dilakukan berdasarkan laporan ataupun posisi warga yang diketahui masih bertahan di atas rumah. Warga memilih bertahan untuk menjaga harta benda mereka di rumah.

AGUS SUSANTO Relawan mengevakuasi warga di Kelurahan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (13/1/2014). Luapan Kali Ciliwung mulai menggenangi permukiman dan memutus Jalan KH Abdullah Syafi'ie sejak Senin dini hari. KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kendala sering ditemukan saat evakuasi, terutama ketika warga hanya memanfaatkan petugas evakuasi untuk berbelanja keluar rumah. "Ada yang masuk ke sini cuma mau belanja. Nanti minta ke sana lagi, alasannya mau jemput," ujar Amrikun.

Untuk itu, tim penyelamat mengutamakan warga lanjut usia dan anak-anak. Tim kerap menjumpai warga yang meminta tolong untuk evakuasi ketika mereka memasuki area pemukiman. "Ada yang dari rumah panggil-panggil minta tolong. Di dalam masih banyak yang bertahan," kata dia.

Tim evakuasi menggunakan 4 perahu karet untuk proses evakuasi warga. Satu perahu lain dari Marinir dan satu unit lain dari Basarnas. Evakuasi berlangsung sejak pukul Minggu (12/1/2014) pukul 08.00 WIB.

Pantauan Kompas.com, Senin sore, petugas masih terus melakukan evakuasi. Pemukaan air banjir belum menunjukkan tanda-tanda bakal surut. Jalan tersebut ditutup untuk lalu lintas kendaraan. Warga dievakuasi ke posko Suku Dinas Kesehatan Jaktim untuk mengungsi. Adapun yang sakit langsung di bawa ke Puskesmas Jatinegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Lima Tahun Berlalu, Polisi Periksa 5 Terduga Pelaku Penusukan Noven Siswi SMK Bogor

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Pemerkosa Remaja di Tangsel Sudah Mundur dari Staf Kelurahan sejak 2021

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Minta Mediasi ke Pemilik Lahan

Megapolitan
4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

4 Oknum Polisi yang Ditangkap karena Pesta Narkoba di Depok Direhabilitasi

Megapolitan
Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Cegah Stunting di Jaksel, PAM Jaya dan TP-PKK Jaksel Teken Kerja Sama Percepatan Penurunan Stunting

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com