JAKARTA, KOMPAS.com - Kabupaten Bekasi disebut tidak memiliki anggaran yang cukup untuk menormalisasi sungai di wilayahnya. Bekasi butuh bantuan pemerintah pusat untuk mengatasi sungai-sungai yang meluap setiap tahun di musim hujan dan menyebabkan banjir.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Bekasi, Daeng Muhammad, saat mengunjungi korban banjir di Kompleks Mustika Wanasari, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu (19/1/2014), mengatakan, dibutuhkan dana sekitar Rp 600 miliar untuk normalisasi sungai di Bekasi.
"Tentunya dana sebesar itu tidak bisa mengandalkan dari APBD Kabupaten Bekasi, melainkan harus ada keterlibatan dari pemerintah pusat melalui APBN," kata dia.
Kebutuhan dana Rp 600 miliar itu, menurut dia, berdasarkan kajian konsultan. "Terakhir kali sungai di Kabupaten Bekasi dinormalisasi pada 1976. Bagaimana dengan sedimentasinya saat ini, apalagi hulunya sudah jadi kawasan industri," katanya.
Ia berpendapat, normalisasi sungai di Bekasi harus menjadi proyek nasional mirip dengan normalisasi Sungai Citarum yang dananya mencapai Rp 1,7 triliun.
Menurut dia, sungai di Bekasi sudah sangat kritis mengingat banyaknya kawasan yang semula daerah resapan air berubah fungsi menjadi kawasan industri atau perumahan. Tak heran ketika hujan turun air di sungai tidak tertampung lagi dan merendam pemukiman penduduk.
Ribuan rumah di Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu dinihari, terendam banjir kembali setelah hujan terus menerus mengguyur. Ketinggian air di lokasi banjir sekitar 1 hingga 2 meter.
Perumahan yang tergenang banjir itu, antara lain, Komplek Mustika Wanasari, Kartika Wanasari, Villa Wanasari, Regency dan Grama Puri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.