Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari, Warga Waduk Pluit Banjir Sepinggang

Kompas.com - 19/01/2014, 14:49 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meluapnya Waduk Pluit mengakibatkan permukiman warga digenangi air setinggi sekitar 1 meter atau sepinggang orang dewasa. Kondisi ini sudah berlangsung selama dua hari sejak hari Sabtu (18/1/2014) dini hari.

"Saya sebenarnya sudah antisipasi sejak pukul 08.00 malam karena hujan udah deras banget," kata Warlan (46), warga Waduk Pluit RT 17 RW 19, saat ditemui Kompas.com, Minggu (19/1/2014).

Pria kelahiran Purwokerto, Jawa Tengah, itu menuturkan bahwa air masuk rumahnya pada Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00. Ia pun mengungsikan istri dan keempat anaknya ke tenda yang berlokasi tepat di depan pos polisi subsektor Penjaringan.

"Tapi banjir kali ini tidak separah banjir yang terjadi pada tahun lalu, Januari 2013," ucap pria yang berprofesi sebagai kuli bangunan tersebut.

Mengapa tidak pindah ke rumah susun yang disediakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta? Warlan mengatakan bahwa dia tidak memiliki kartu tanda penduduk DKI Jakarta.

Meski sudah tinggal di Jakarta sejak tahun 1986, ia bersama istri dan anaknya tinggal di permukiman tersebut selama dua tahun. "Di sini juga enak. Kalau mau usaha, cari uang relatif gampang," ucapnya.

Berdasarkan pantauan, banjir di gang menuju rumah warga mencapai pinggang orang dewasa. Sebagian warga yang hendak keluar dari rumahnya menggunakan kapal pelampung yang disediakan.

Meski begitu, ada juga warga yang nekat menerobos banjir. "Kalau di jalan sepinggang, tapi di dalam rumah ada yang sedada. Ada juga yang seleher," tandasnya.

Waduk Pluit Siaga I

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta pada Sabtu malam membuat ketinggian air Waduk Pluit mencapai plus 153 cm atau dalam kondisi Siaga I. Kondisi ini juga membuat waduk meluap hingga ke jalan mencapai 50 cm.

"Kemarin pukul 10.00 pagi, 110 cm. Tapi pada pukul 07.00 malam, sempat surut plus 106 cm, sebelum naik lagi," kata Sekretaris Camat Penjaringan, Abdul Halid, saat ditemui di posko banjir di Kantor Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu.

Menurut Abdul Halid, data tersebut didapatkan pada pantauan pukul 09.00. Kondisi ini jauh dari status aman. Adapun status aman ketinggian air Waduk Pluit, menurut dia, adalah dari minus 180 cm hingga plus 50 cm.

Ia menambahkan, dari lima kelurahan yang ada di Kecamatan Penjaringan, yaitu Kelurahan Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Pejagalan, dan Kamal Raya; dua kelurahan, Penjaringan dan Pluit, terkena dampak dari ketidakmampuan Waduk Pluit menampung air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com