JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah perempuan berinisial Z (7) diduga menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh dua pamannya OM (47) dan N (27). Ironisnya, kejadian itu dilakukan hampir setiap hari selama satu tahun.
DM (39), ibu korban menyebutkan, putrinya diduga menjadi korban pelecehan seksual oleh OM dan N selama setahun. Itu terjadi ketika Z tinggal di rumah neneknya di Cipayung, Jakarta Timur. Menurut DM, sejak Juni 2012 lalu, Z tinggal di rumah orangtua setelah ia bercerai dengan suaminya.
DM yang merupakan anak keempat dari lima bersaudara merasa rumah yang juga dihuni kakak-kakak dan adiknya itu masih mampu menampung dirinya dan Z.
"Jadi saya dan anak saya tinggal di sana bersama kakak-kakak dan adik saya juga," kata DM kepada wartawan saat mendatangi Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Pasar Rebo Jakarta Timur, Kamis (23/1/2014).
Karena sibuk bekerja, DM tidak pernah mengetahui jika anaknya menjadi korban kekerasan seksual oleh kakak dan adiknya itu. "Z juga enggak cerita ke saya karena enggak dibolehin sama budenya," ujarnya.
Namun, DM mulai mengetahui anaknya mengalami kekerasan seksual dari sikap Z yang sering memegang kemaluannya pada September 2013. Ketika ditanya oleh DM, Z mengungkapkan perbuatan kedua kerabatnya tersebut.
Berdasarkan pengakuan bocah tersebut, kedua pamannya mengancam akan menyiksa Z jika ia menolak permintaan perbuatan asusila tersebut. Peristiwa ini terus berulang hampir setiap hari hingga September 2013. "Dia takut, jadi diikutin. Katanya hampir setiap hari selama 2012 sampai 2013 itu," kata DM.
Mengetahui peristiwa yang menimpa anaknya, DM kemudian melapor kepada Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Jakarta Timur. Visum pun dilakukan pada 30 September 2013. DM terkejut ketika hasil visum di RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya luka robek pada kemaluan Z.
Keyakinan DM bahwa putrinya menjadi korban kekerasan seksual oleh kakak dan adiknya semakin kuat. Menurut DM, kakaknya OM pernah memerkosa pembantunya yang berusia 13 tahun.
"Waktu anak saya cerita, saya langsung yakin karena memang dia pernah melakukan itu kepada pembantu. Saya mau ini diproses secara hukum," kata DM. (Wahyu Aji/Gusti Sawabi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.