Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.200 Orang Lolos Jadi PNS DKI

Kompas.com - 08/02/2014, 12:35 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumumkan hasil penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) DKI Jakarta dari jalur umum pada Senin (3/2/2014) lalu. Kepala Bidang Pengembangan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Chaidir menjelaskan, untuk jalur umum, pengumuman sudah dipublikasikan dalam situs resmi, rekrutmen.jakarta.go.id sejak awal pekan lalu.

"Jadi, yang lulus dari jalur umum lebih kurang 1.200 orang, dari formasi yang ditentukan sebanyak 1.515," kata Chaidir, kepada wartawan, Sabtu (8/2/2014).

Pengumuman CPNS DKI tersebut berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 172 Tahun 2014 tentang hasil kelulusan peserta seleksi CPNS Tahun 2013. Keputusan itu telah ditandatangani Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 28 Januari lalu.

Dalam lampiran Keputusan Gubernur tersebut tertulis 1.453 nama peserta, dengan nilai tes kompetensi dasar (TKD), nilai tes kompetensi bidang (TKB), dan nilai akhir. Bobot TKD sebesar 60 persen, dan bobot TKB 40 persen. Nilai TKB adalah nilai TKB computer assesment test dan wawancara. Namun, hanya 1.200 pelamar yang dinyatakan lulus. Sementara sisanya, dinyatakan sebagai peserta cadangan.

Chaidir menjelaskan, semua nilai, baik dari peserta yang lulus maupun menjadi cadangan harus tetap diumumkan kepada publik, sesuai dengan instruksi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN dan RB). Jika ada peserta yang lulus, kemudian mengundurkan diri, maka cadangan yang berhak menggantikannya.

"Berdasarkan ketentuan, peserta yang lolos seleksi hingga tahap akhir harus diumumkan semua hasilnya," kata Chaidir.

Berdasarkan data dari BKD DKI Jakarta, para pelamar CPNS DKI bersaing untuk menempati posisi tenaga pendidik sebanyak 203 orang. Posisi tenaga kesehatan lulusan S-1 sebanyak 300 orang, D-3 farmasi 230 orang, teknisi D-3 (analis, kimia, ternak, sipil, meteorologi, komputer, teknologi) sebanyak 101 orang, serta teknisi S-1 (teknik sipil, planologi, elektro, mesin, teknologi informasi, teknik lingkungan, arsitektur atau lanskap, industri, transportasi, geologi, geografi, pertanian, perikanan, biologi, dokter hewan) sebanyak 175 orang. Lalu, teknisi kejuruan SMK (petugas pemadam kebakaran dan teknisi listrik) sebanyak 283 orang, rumpun administrasi D-3 perpajakan sebanyak 20 orang, dan rumpun S-1 (akutansi managemen, finance, ekonomi, pembangunan atau ilmu ekonomi, komunikasi, sosiologi, hukum internasional, perpustakaan, sejarah, antropologi, dan seni) sebanyak 93 orang.

DKI juga membuka jalur khusus bagi atlet berprestasi. Sebanyak sepuluh formasi dibuka untuk atlet berprestasi. Selain memiliki prestasi, tidak ada syarat khusus yang harus dipenuhi. Kebijakan ini diambil untuk mengapresiasi para atlet berprestasi yang telah mengharumkan nama Jakarta. Selain atlet, DKI juga menyediakan tujuh posisi untuk mereka yang berkebutuhan khusus atau difabel. Ketujuh formasi untuk difabel, seperti penyuluh keluarga berencana (KB), pranata komputer, pengadministrasi umum, operator komputer, pamong budaya, pustakawan, dan perancang peraturan perundang-undangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati 'Pak Ogah' hingga Oknum Polisi

Ladang Uang di Persimpangan Cakung-Cilincing, Dinikmati "Pak Ogah" hingga Oknum Polisi

Megapolitan
Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Jelang Pilkada, Bawaslu Kota Bogor Imbau ASN Jaga Netralitas

Megapolitan
Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang 'Random'

Ada Donasi Palsu Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana, Keluarga: Kayaknya Orang "Random"

Megapolitan
Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Serba-serbi Penertiban Jukir Minimarket, Ada yang Mengaku Ojol hingga Pakai Seragam Dishub

Megapolitan
Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Dharma Pongrekun Melaju, Sudirman Said hingga Poempida Batal Ikut Pilkada DKI Jalur Independen

Megapolitan
Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Orangtua Calon Taruna Minta Seleksi Masuk STIP Tak Ditutup demi Perjuangkan Cita-cita Anak

Megapolitan
Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Disebut Tembus Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com