Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Curiga Ada Oknum Dishub Disogok Terima Bus Karat

Kompas.com - 10/02/2014, 11:47 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyesali adanya spesifikasi bus transjakarta yang tampak karatan. Menurut Basuki, sebaiknya, apabila membeli barang, dinas atau satuan kerja perangkat daerah (SKPD) harus memeriksa terlebih dahulu seluruh spesifikasi barang tersebut, mulai dari eksterior hingga interiornya.

"Mungkin ada oknum Dishub yang menerima barang itu karena disogok, tapi kita belum tahu," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (10/2/2014).

Jangankan untuk membeli bus, apabila seseorang membeli sepeda motor atau mobil baru saja, pasti tidak akan mau membeli barang yang sudah rusak dan berkarat. Oleh karena itu, ia mengimbau agar Dishub DKI kembali memetakan bus transjakarta dan bus kota terintegrasi busway (BKTB) yang rusak maupun berkarat untuk dikembalikan kepada perusahaan produsen. Sebab, meskipun hanya kadar besinya yang berkarat, sama saja seluruh badan mobil akan hancur dan berkarat.

Di samping itu, ia juga mempertanyakan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono yang mengatakan penyebab besi bus berkarat karena terkena air laut saat berada di kapal. Menurut Basuki, seluruh barang yang tersiram air laut tidak akan berkarat. Apabila berkarat, maka kualitas besi yang digunakan adalah kualitas yang rendah dan menggunakan bahan campuran. Apabila benar, tidak tersiram air laut saja, besi itu sudah berkarat.

Beberapa waktu lalu, Basuki pernah mengatakan kepada Dishub DKI untuk membeli kendaraan yang sudah teruji. Ia menyarankan Dishub DKI untuk memasukkan merek Mercedes-Benz, Scania, dan Volvo ke dalam e-purchasing. Namun, lanjutnya, Dishub DKI sengaja tidak memasukkan usulan tersebut sehingga DKI tetap menggunakan produk asal China.

Basuki tak memungkiri banyak produk bagus yang dihasilkan di China, tetapi tak sedikit pula barang yang berkualitas rendah diproduksi di sana. "Nah, ini mesti diselidiki. Kalau ada temuan seperti ini, saya minta Kejaksaan, KPK, dan Kepolisian agar ditindak sajalah," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Teka-teki Kematian Pria dengan Tubuh Penuh Luka dan Terbungkus Sarung di Tangsel

Megapolitan
Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Rute Transjakarta 10B Cipinang Besar Selatan-Kalimalang

Megapolitan
Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Adik Kelas Korban Kecelakaan Bus di Subang Datangi SMK Lingga Kencana: Mereka Teman Main Kami Juga

Megapolitan
Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Orangtua Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang Mendatangi SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com