Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanya 15 Persen Tolak Harga Kios Blok F Tanah Abang Rp 60 Juta Per Meter

Kompas.com - 11/02/2014, 11:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak PD Pasar Jaya yang mengelola kawasan Pasar Tanah Abang mengatakan, hanya 15 persen pedagang di Pasar Blok F yang menolak membayar uang Hak Pemakaian Tempat Usaha (HPTU). Kepada pedagang-pedagang yang "membandel" tersebut, sudah diberikan surat peringatan.

"Hanya 15 persen yang menolak. Sebagian besar sudah membayar. Yang tidak bayar telah kita peringatkan. Kalau tidak mau membayar, kita mau cabut HPTU-nya," kata Manajer Pasar Blok A-F Aminton Siagian, saat ditemui di kantornya, Senin (10/2/2014).

Aminton menjelaskan, HPTU para pedagang memang telah habis per 31 Januari 2014. HPTU sendiri akan berlaku selama 20 tahun ke depan. Namun, ketika Kompas.com mencoba menanyakan jumlah keseluruhan pedagang yang ada di Pasar Blok F, serta informasi mengenai biaya HPTU yang mencapai Rp 60 juta per meter, Aminton enggan menjawab.

"Datanya saya lupa. Kalau harga (HPTU), sudah ditetapkan direksi. Saya tidak berwenang menjawab," ujarnya.

Aminton mengaku, ada sejumlah pedagang yang belum membayar HPTU, tetapi sudah berani menyewakannya lagi ke pihak lain.

"Kalau sudah dilunasi tapi kemudian dia sewakan lagi ke orang lain, ya tidak masalah," jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah pedagang pemilik kios di Pasar Blok F mengaku keberatan dengan keputusan PD Pasar Jaya yang menetapkan harga HPTU sebesar Rp 60 juta per meter.

Menurut mereka, harga tersebut terlampau mahal. Pedagang pun meminta agar PD Pasar Jaya lebih bijak dan tidak memberatkan pedagang dalam hal penentuan harga HPTU tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com