JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, dampak tahun politik sudah mulai terasa jelang pemilihan umum. Hal tersebut antara lain tecermin dari berbagai komentar negatif yang terlontar kepadanya, termasuk masalah kisruh persinggungan trayek sopir angkutan kota dan bus kota terintegrasi bus transjakarta (BKTB).
Saat ditanya pendapatnya terkait komentar dari para pengamat yang menyatakan Jokowi harus bertanggung jawab atas adanya persinggungan trayek tersebut, Jokowi menanggapinya dengan santai.
"Ini tahun politik, biasa kalau ada yang ngomporin, ada yang manas-manasi. Saya sudah biasa, enggak ada yang baru bagi saya. Kalian ini (wartawan) juga yang sering ngipas-ngipasi biar panas," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Terkait kasus perusakan BKTB oleh sopir angkutan kota, Jokowi mengatakan akan mendatangi para sopir untuk berdialog. Meski demikian, Jokowi menyerahkan penanganan kasus perusakan bus itu kepada polisi. Jokowi mengingatkan bahwa BKTB dibuat bukan untuk merebut pasar angkot karena segmentasi pasarnya berbeda.
"Harga tiket beda, fasilitas beda, segmentasi berbeda, berangkatnya juga dari tempat yang beda, hanya ada irisan dikit aja," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.