Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan Jokowi-Ahok Jadi Bahan Debat Caleg Dapil Luar Negeri

Kompas.com - 29/03/2014, 14:27 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com — Kebijakan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama menjadi materi debat dalam sesi debat online Diaspora Memilih caleg Dapil Jakarta II (Jakarta Pusat, Selatan, dan Luar Negeri) yang diselenggarakan Global Indonesian Voices (GIV) dan Ayo Vote, Kamis (28/3/2014) malam.

Dani Anwar, calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera, mengkritik pengelolaan Tanah Abang dan rumah susun saat ditanyakan apakah kebijakan Jokowi-Ahok yang sudah tepat, salah, dan apa yang bisa ditawarkannya jika terpilih sebagai anggota DPR. Dani menilai Jokowi-Ahok seharusnya mengambil pendekatan komprehensif menyelesaikan persoalan Ibu Kota.

"Saya mengakui macet di Tanah Abang teratasi, namun pedagang di Blok G itu tidak punya pembeli, dari mana pendapatan mereka," ujarnya.

Beliau juga mengkritik masalah jual beli yang terjadi di rumah susun. Menurutnya, banyak penjual yang menempatinya, tetapi akhirnya menjualnya kembali ke pihak lain.

Namun, di tengah kritik tajamnya, Dani masih memberikan pujian terhadap duet Jokowi-Ahok yang telah menjalankan program unggulan, seperti monorel dan MRT. Beliau mengingatkan masalah Jakarta sangat kompleks dan perlu keseriusan dari pemerintah pusat, DPR, dan Pemprov untuk menanganinya.

"Saya tetap men-support duet Jokowi-Ahok menjalankan roda pemerintahan," tambahnya.

Senada dengan Dani, Charletty Choesyana dari Hanura mengkritik masih bermasalahnya pengelolaan Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat.

"KJS banyak yang tidak terlayani dengan baik, KJP banyak yang tidak tepat sasaran. Saya menilai perlu peningkatan pengawasan, masih banyak yang tidak terkoordinasi," kata dia.

Menanggapi kritik pedas tersebut, Masinton Pasaribu dari PDI-P menilai pemerintahan Jokowi-Ahok saat ini sedang berjalan dan perlu waktu.

"Kesuksesan itu tidak bisa seperti makan cabai, langsung dimakan pedas," ujarnya.

"Mereka sedang menata Ibu Kota, alokasi anggaran telah diperbesar untuk publik, mari kita dukung," ucapnya.

Masinton lalu mengatakan bahwa semangat Jokowi-Ahok sama seperti ketika Dani hendak maju sebagai cawagub DKI pada tahun 2007. Sindiran ini disambut oleh senyum Dani. Masinton menutup dengan menekankan mengubah kultur masyarakat tidaklah mudah. Video debat dapat disaksikan di http://www.diasporamemilih.com/debat-online.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com