Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Bus Wisata, Jokowi Ogah Jiplak Ridwan Kamil

Kompas.com - 17/04/2014, 17:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo enggan menjiplak konsep bus pariwisata yang diterapkan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yakni Bandung Tour on Bus atau Bandros.

Jokowi mengatakan, setiap kota harus memiliki ciri khas masing-masing. "Ya harus beda dong. Bandung beda, Jakarta beda. Ndak apa-apa setiap kota punya karakter, identitasnya sendiri-sendiri. Jangan semuanya diseragamin," ujar Jokowi seusai bertemu Ridwan Kamil di Kantor Wali Kota Bandung, Kamis (17/4/2014) siang.

Ridwan Kamil atau yang akrab disapa Kang Emil itu sependapat dengan Jokowi. Menurut Emil, setiap kota harus menonjolkan karakter pariwisatanya sendiri-sendiri.

Soal keberadaan Bandros sendiri, Emil mengatakan, kotanya dipadati enam juta pelancong setiap tahunnya, baik dari Jakarta, luar Jakarta, maupun mancanegara. Khusus pelancong dari Jakarta, ia meminta Jokowi berperan untuk mengurangi pelancong yang datang dengan menggunakan mobil dari Ibu Kota ke Bandung.

"Delapan puluh persen itu turis Jakarta, naik mobil. Kalau long weekend, saya stres. Pasti saya dimaki-maki warga Bandung karena pasti macet. Maka, mohon Pak Gubernur agar mereka naik kereta saja. Nanti turun stasiun kita sambut pakai Bandros deh," ujar Emil.

Bandros sendiri, lanjut Emil, memiliki banyak fasilitas, mulai dari Wi-Fi gratis hingga adanya jajanan khas Bandung. Bus dua tingkat berdesain Eropa itu memiliki atap terbuka sehingga dapat memberi suasana sejuk saat bus berkeliling di Kota Bandung.

"Rencananya, Bandros akan digratiskan, tapi harus bawa kuitansi dulu. Jadi turis yang habis belanja di FO, distro Bandung, tinggal nunjukkin kuitansinya saja," ujarnya.

Rencananya, ada 30 bus yang akan disebar di Kota Bandung. Namun, kini baru hanya beberapa, sementara sisanya tengah dalam perakitan di pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com