Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berurusan dengan Polisi Gara-gara Sembako Caleg

Kompas.com - 18/04/2014, 08:11 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARATA, KOMPAS.com — Akibat rebutan jatah sembako pemberian seorang calon legislatif DPR RI, Maryanti dan Lis (keduanya wanita) adu fisik. Masalah dua orang warga RT 14/02, Kelurahan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, ini kemudian berlanjut ke kantor polisi.

Menurut Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan, kejadian tersebut berawal saat seorang caleg berinisial BW membagi-bagikan sembako dua hari jelang pelaksanaan pemilu. Lis yang merupakan istri ketua RT setempat tidak memberikan sembako kepada Maryanti. Alasannya, Maryanti tak ada dalam daftar pemilih tetap (DPT).

"Nah, ibu Lis ini sudah dititipin KK dan KTP-nya Ibu Maryanti. Tapi, kata dia, nama Maryanti ini tidak masuk dalam DPT, jadi Maryanti tidak dikasih sembako. Nah, dua hari kemudian, keduanya bertemu di pasar, kemudian ribut. Sampai kemudian Maryanti melaporkan Lis ke Polsek Jatinegara untuk kasus penganiayaan," kata Tigor kepada Kompas.com, Kamis (17/4/2014).

Menurut Tigor, saat ini Lis diketahui telah ditahan di Mapolsek Jatinegara.

Namun, ia berharap kasus ini tidak hanya sampai pada perkara penganiayaan. Karena lebih dari itu, kata dia, ada indikasi pelanggaran peraturan pemilu yang dilakukan oleh si caleg yang membagi-bagikan sembako pada pelaksaan masa tenang. Terlebih lagi, ujarnya, si caleg memanfaatkan ketua RT setempat sebagai penyalur barang-barang kepada masyarakat.

"Di tempat tinggal saya banyak yang model seperti itu. Caleg-calegnya kerja sama dengan ketua RT dan ketua RW buat gelontorin duit ke warga," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com