Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengundian Lokbin Blok B Lorong 103 Koja Dijaga Ketat

Kompas.com - 24/04/2014, 18:12 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pengundian kios Blok B Lokasi Binaan (Lokbin) Lorong 104 Koja, Jakarta Utara, dijaga ketat puluhan personel kepolisian, TNI, dan Satpol PP, Kamis (24/4/2014).  Penjagaan tersebut terlihat saat memasuki areal lokbin yang dipagari seng, pedagang kaki lima (PKL) harus terlebih dahulu menjalani serangkaian pemeriksaan.

PKL yang hendak mengikuti pengundian sudah mendapatkan nomor urut sejak Rabu (23/4/2014) kemarin. Nomor tersebut yang menjadi bukti bagi sejumlah petugas yang menjaga agar memperkenankan masuk ke dalam areal lokbin.

Pantauan Kompas.com, aparat kepolisian menggeledah setiap orang yang masuk. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan yang mungkin timbul. Sebab, pengundian yang dilakukan sebelumnya, Selasa (15/4/2014), sempat ricuh karena para pedagang tidak terima adanya jatah khusus bagi 89 pedagang prioritas.

Kepala Kepolisian Koja Komisaris Simangunsong mengatakan, agar proses pengundian berlangsung kondusif, pihaknya menerjunkan sebanyak 40 personel kepolisian. Pengamanan itu juga dibantu 10 orang anggota TNI dan 70 anggota Satpol PP.

Fatimah (48), seorang pedagang yang mendapatkan unit kios di Lokbin B lantai 2, mengaku senang. "Yah senang saja sudah dapat kios di lantai 2," ujar Fatimah saat ditemui di lokasi, Kamis (24/4/2014).

Sementara itu, Saripudin (31), yang mendapatkan unit kios di Lokbin C, mengatakan agak kecewa karena sebenarnya dia sangat menginginkan kios di Lokbin B.

"Dapatnya di Lokbin C nunggunya lama juga tadi 5 jam lebih," ujar pria yang sudah 15 tahun berdagang aksesori di tempat tersebut.

Ia menambahkan, karena mendapatkan unit kios di Lokbin C, untuk sementara dia akan berjualan di depan Lokbin B sampai selesainya pembangunan Lokbin C, "Katanya sembari menunggu bisa jualan di depan sini (Lokbin B)," ucapnya.

Sementara itu, Camat Koja Rahmat Effendi menegaskan bahwa setelah pengundian selesai, para PKL tidak lagi diperkenankan berjualan di tepi jalan Lorong 103, Koja. Sementara itu, terhadap para pedagang yang belum mendapat alokasi kios, ia berharap pihak UPT dapat menyediakan kios.

"Pokoknya setelah pengundian ini sudah tidak ada alasan PKL kembali berjualan di tepi jalan, kalau masih membuka lapak akan kita tertibkan. Bagi yang belum dapat kios, saya kira UPT harus memberikan solusi," ujarnya.

Kepala UPT Lokbin Provinsi DKI Jakarta Orada Sinurat mengatakan, sebanyak 220 nama pedagang diundi untuk mendapat 135 kios yang ada. Adapun sisa kios tetap untuk 89 pedagang prioritas.

Kemudian, lanjut Orada, 85 pedagang yang masuk dalam daftar tunggu akan ditampung di Lokbin Blok C yang akan dibangun pada 2015 mendatang. Sembari menunggu dibangunnya Blok C pihaknya berencana agar para pedagang ditampung di lokasi penampungan.

"Kita masih bahas seperti apa dan di mana lokasi penampungan sementaranya. Yang jelas mereka tetap akan kita berikan tempat," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Terbang dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com