Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembersihan Dimulai dari Cawan Monas

Kompas.com - 06/05/2014, 18:49 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembersihan tugu Monumen Nasional (Monas) sudah dimulai dilakukan pada Selasa (6/5/2014). Sebelumnya, pembersihan diperkirakan dimulai di tanggal 7 atau 8 Mei 2014.

Menurut Kepala Unit Pengelola Tugu Monas Rini Hariyani, pembersihan untuk hari ini memang baru dimulai siang hari usai makan siang karena masih adanya instalasi alat yang belum terpasang. Seperti diberitakan, seluruh proses pembersihan ini kepada Kaercher, sebuah perusahaan asal Jerman.

"Setelah makan siang mereka (Kaercher) mulai bersihkan cawan," ujar Rini Hariyani, Kepala Unit Pengelola Tugu Monas, di Jakarta, Selasa.

Rini mengatakan untuk waktu pembersihan, Kaercher telah memulai pengerjaan sejak pagi dan sebelum Maghrib pekerjaan dihentikan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, cawan mulai dibersihkan dari sisi barat lalu ke sisi selatan, sisi timur, dan sisi utara Monas. Pembersihan hari ini hanya pada tepi atas cawan saja. Sedangkan untuk tepi bawah akan dibersihkan setelah sekeliling tepi atas bersih.

Para petugas menyemprotkan air saja tanpa campuran bahan kimia. Bukan hanya tepi cawan saja, beberapa petugas juga terlihat mencoba membersihkan sisi barat badan cawan yang merupakan satu-satunya sisi tak berpintu.

Selang pemancar air untuk membersihkan puncak Monas juga telah dipasang hari ini, meskipun belum diketahui kapan pembersihannya dilakukan. Selang air itu sudah disiapkan agar tidak membuang waktu karena menarik selang ke ketinggian 132 meter merupakan pekerjaan yang cukup sulit.

Sebelumnya diberitakan, proses pembersihan Monas akan dilakukan pada tanggal 5-18 Mei 2014. Pembersihan ini dikerjakan oleh 20 tenaga ahli dari Kaercher, dari perusahaan Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com