Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

240 Klinik di Depok Tak Punya Izin Praktik

Kompas.com - 26/05/2014, 07:24 WIB
DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan 240 klinik dokter atau klinik kesehatan dari 360 klinik di wilayah Kota Depok yang ilegal atau tidak memiliki izin praktik resmi.

Bukan itu saja, ke-240 klinik itu juga tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) resmi, atas bangunan klinik yang mereka tempati untuk membuka praktik.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Lies Karmawati, mengakui lemahnya pemantauan yang dilakukan pihaknya selama beberapa tahun ini. Sebab diketahui ke-240 klinik ilegal itu sudah beroperasi rata-rata selama 5 tahun tanpa ada izin resmi.

"Ini bisa mengancam masyarakat dan rentan terjadinya malapraktik," katanya kepada Warta Kota, Minggu (25/5/2014).

Menurut Lies, ke depan pihaknya akan memperketat pemantuan dan perizinan atas berdirinya klinik-klinik kesehatan di Kota Depok.

"Ini bisa terjadi karena adanya kelemahan pemantauan dari kami juga. Makanya tahun depan kami akan perketat pengurusan izin praktik klinik," kata Lies.

Menurut Lies, temuan pihaknya ini berawal dari laporan sejumlah elemen masyarakat dan para dokter mengenai banyaknya klinik kesehatan di Depok yang tak memiliki izin resmi.

"Kami langsung melakukan pendataan dan pengecekan. Dan memang rupanya benar, izinnya tidak ada dan beberapa izinnya bodong atau palsu," kata Lies.

Menurut Lies, pihaknya mendapat dukungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) yang meminta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut membantu penutupan tersebut.

"Kami berikan waktu satu minggu untik mereka mengusur izin praktik dan izin mendirikan bangunannya. Jika tidak, maka akan kami tutup praktek mereka semuanya. Sebab kami menghindari adanya malapraktik yang mereka lakukan," katanya.

Ia mengatakan izin praktik diurus dengan diusulkan ke IDI Kota Depok lalu ke pihaknya, sementara izin bangunan ke Dinas Tata Ruang dan Pemukiman (Distarkim) serta Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BMSDA).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Petugas Gabungan Tertibkan Parkir Liar di Senen, 25 Motor Diangkut

Megapolitan
Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Warga di Pondok Aren Mengaku Tak Bisa Tidur Usai Temukan Mayat di Toren Air Rumahnya

Megapolitan
Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com