Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sesalkan Sopir Transjakarta yang Mengantuk gara-gara Piala Dunia

Kompas.com - 17/06/2014, 12:17 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kelalaian sopir yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas seharusnya tidak perlu terjadi dalam layanan bus transjakarta, apalagi bila kelalaian tersebut disebabkan sopir yang kurang beristirahat akibat menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia.

Ia menilai, sudah seharusnya sopir-sopir transjakarta lebih bersikap profesional dan bertanggung jawab. Terlebih lagi, gaji yang saat ini mereka terima telah mencapai Rp 7,2 juta.

"Para sopir sudah kita gaji 3,5 kali UMP (UMP DKI Rp 2,4 juta) untuk yang bus gandeng. Tujuannya agar lebih bertanggung jawab. Masa, sopir transjakarta kelakuannya sama kayak sopir metromini yang tidak ada SIM," katanya, di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Untuk menghindari kejadian serupa terulang, pria yang akrab disapa Ahok ini telah meminta Perum Damri, operator yang membawahi transjakarta yang mengalami kecelakaan, segera mengambil sanksi tegas terhadap sopir tersebut.

Ia berharap, sanksi ini dapat menjadi ancaman bagi sopir-sopir lain agar tidak melakukan hal yang sama.

"Saya tidak tahu apakah dipecat Damri atau tidak karena itu kan wewenang operator. Saya bilang, kalau armada kita sudah makin kuat, ada operator yang tidak mau memberi sanksi kepada sopirnya yang bermasalah, kita akan cabut izinnya," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Jadi, sederhana saja. Kita tidak mungkin mengontrol sopir bus dari operator kan. Jadi, operatornya saja yang kita kenakan sanksi," tambahnya.

Seperti diberitakan, sopir transjakarta gandeng Koridor I bernomor polisi B 7562 GA yang terlibat dalam kecelakaan tak jauh dari Selter Monas pada Senin (16/6/2014) pagi diketahui dalam kondisi mengantuk akibat tidak tidur karena menyaksikan pertandingan Piala Dunia.

Akibatnya, bus tersebut menabrak dua bus kopaja AC dan satu transjakarta gandeng lainnya. Lima orang luka-luka dalam kejadian itu.

"Sementara ini, dugaan kita murni human error. Setelah CCTV-nya kita buka, terlihat sopirnya mengantuk. Hasil dari berita acara, dia memang semalaman tidak tidur sampai pukul 03.00 karena nonton bola," kata Direktur Koridor I dan VIII Transjakarta Joni Hendri, saat dihubungi pada Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com