Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan PKL Monas dengan "Lenggang Jakarta"

Kompas.com - 18/06/2014, 09:38 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai solusi penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Monas, Pemprov DKI Jakarta akan memusatkan mereka di Lapangan IRTI. Sebanyak 339 PKL yang telah terdaftar resmi berdagang di IRTI akan mengikuti percobaan program "Lenggang Jakarta".

Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta Joko Kundaryo, mengatakan, program "Lenggang Jakarta" itu akan diselenggarakan selama satu pekan pada Agustus mendatang.

"Program ini dibiayai oleh CSR Sosro dan memang untuk orang yang berdagang secara benar," kata Joko di Balaikota Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Ratusan PKL yang akan menempati IRTI itu sudah diverifikasi sejak lama. Data tersebut, lanjut dia, sudah tidak mungkin diubah lagi. Sebab, daya tampung lapangan IRTI Monas hanya cukup untuk jumlah itu.

Sesuai instruksi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, lapangan IRTI Monas harus dikembalikan menjadi fungsi awalnya, sebagai foodcourt. Sebab, beberapa tahun belakangan ini, PKL ilegal kerap menjadikan Lapangan IRTI sebagai gudang penyimpanan logistik mereka.

Apabila ada pedagang IRTI yang masih memasok kepada PKL liar, maka pihak Dinas KUMKMP tidak segan mencoret mereka untuk berdagang di sana. "Kita sudah beri imbauan kepada pedagang. Mereka harus berdagang, bukannya memasok barang bagi PKL liar," kata Joko.

Nantinya, para pedagang resmi tersebut juga akan dilatih terlebih dahulu. Misalnya, pedagang kuliner akan dilatih untuk hidup sehat dan menyajikan makanan dengan higienis. Dengan itu, pengunjung Monas tak lagi ragu dan segan untuk membeli makanan di "Lenggang Jakarta".

Adapun, Sosro juga akan membiayai pelatihan para pedagang selama satu minggu itu. Mereka juga akan mengatur zoning para pedagang, sehingga lebih teratur lagi. "Nanti transaksi di sana harus juga menggunakan kartu, tidak boleh tunai. Seperti yang dilakukan di Kaki Lima Night Market," kata Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit Sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com