Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Puji Langkah Sutiyoso Ubah Tempat Lokalisasi Jadi Islamic Center

Kompas.com - 19/06/2014, 20:57 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengapresiasi langkah Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk menutup kompleks lokalisasi prostitusi Dolly. Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta juga pernah melakukan hal yang sama saat menutup Kramat Tunggak di bawah kepemimpinan mantan Gubernur DKI Sutiyoso.

"Bu Risma hebat dong, seperti Bang Yos, yang bisa merobohkan Kramat Tunggak, bahkan sekarang sudah dibangun Islamic Center jadi pusat budaya Islam yang baru," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (19/6/2014).

Menurut dia, penutupan Dolly bisa memunculkan sebuah masalah baru sebab Pemprov Jawa Timur, lanjut dia, tidak memberi kepastian pekerjaan bagi para pekerja seks komersial (PSK) di sana. Sementara itu, pembangunan Islamic Center di era Sutiyoso, lanjut Basuki, membuka lapangan pekerjaan baru bagi PSK yang dahulu bekerja di Kramat Tunggak.

Menurut Basuki, Islamic Center menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk mempelajari kebudayaan Islam. Para mantan PSK itu kini mencari nafkah dengan berdagang asesori. Ia juga mengatakan, pembubaran kawasan Dolly membuat khawatir warga sekitarnya.

"Mereka (PSK) menyebar ke wilayah lainnya 'menjual' harga diri mereka. Tapi saya pikir itu kebijakan masing-masing daerah lah," ujar Basuki.

"Sekarang bisa enggak Pemprov Jatim membeli semua rumah di Dolly untuk dibangun Islamic Center seperti yang Bang Yos lakukan dulu? Tapi itu hak masing-masing lah," kata Basuki.

Kini, Pemprov DKI juga berencana menutup tempat lokalisasi prostitusi di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara. Namun, Basuki menegaskan, kawasan tersebut akan diubah menjadi jalan inspeksi.

Kalijodo sendiri dikenal sebagai tempat prostitusi yang letaknya di bantaran Kanal Banjir Barat (KBB) yang merupakan salah satu sungai yang akan dinormalisasi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Demo Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI Tegaskan Jurnalisme Investigatif Tak Berdampak Buruk

Megapolitan
Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Pemprov DKI Ingatkan ASN Jaga Komitmen Antikorupsi

Megapolitan
Masuk Bursa Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Masuk Bursa Calon Gubernur Sumatera Utara, Ahok Dijauhkan dari Pilkada Jakarta?

Megapolitan
Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Tolak Revisi UU Penyiaran, AJI: Ini Skenario Besar Pelemahan Demokrasi

Megapolitan
Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Motor Tertemper KRL di Jalur Depok-Citayam, Evakuasi Lama karena Motor Nyangkut

Megapolitan
Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Dirjen Hubla Imbau Wisatawan yang Hendak Berlayar ke Kepulauan Seribu Pastikan Keamanan Kapal

Megapolitan
Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Kisah Agus, Lansia Pengangkut Sampah yang Hanya Terima Rp 500 dari Satu Rumah Setiap Harinya

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Caleg PKS di Aceh Tamiang yang Terlibat Kasus Narkoba Berstatus Buronan sejak Maret 2024

Megapolitan
Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Jalani Rehabilitasi, Tiga ASN Ternate Tak Ditahan meski Jadi Tersangka Kasus Narkoba

Megapolitan
Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Cegah Kecelakaan Kapal, Dirjen Hubla Kemenhub Minta Nakhoda Tak Nekat Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Demo Tolak UU Penyiaran, Massa Berkumpul di Depan Gedung DPR

Megapolitan
Kemenhub Tak Akan Keluarkan Izin Kapal Berlayar jika Cuaca Buruk

Kemenhub Tak Akan Keluarkan Izin Kapal Berlayar jika Cuaca Buruk

Megapolitan
Caleg PKS di Aceh yang Terlibat Kasus Narkoba Ditangkap Saat Berbelanja Baju

Caleg PKS di Aceh yang Terlibat Kasus Narkoba Ditangkap Saat Berbelanja Baju

Megapolitan
Berawal dari Kunjungan ke PAN, Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Diduga Melanggar Netralitas ASN

Berawal dari Kunjungan ke PAN, Supian Suri Dilaporkan ke Bawaslu Diduga Melanggar Netralitas ASN

Megapolitan
296 Personel Gabungan TNI-Polri Dikerahkan Kawal Unjuk Rasa Revisi UU Penyiaran di DPR

296 Personel Gabungan TNI-Polri Dikerahkan Kawal Unjuk Rasa Revisi UU Penyiaran di DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com