Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pendapat Para Pemilih Pemula soal Pilpres

Kompas.com - 09/07/2014, 12:32 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilu Presiden 2014 dinilai lebih menarik dan menyedot antusias banyak lapisan masyarakat, termasuk bagi para pemilih pemula. Mereka pun mengungkapkan harapan untuk pemimpin yang terpilih nantinya.

Kevin (20) mengaku sangat antusias untuk ikut serta dalam pilpres kali ini. Di samping karena baru kali pertama mencoblos, ia pun ingin pemimpinnya kelak tidak seperti tokoh-tokoh diktator dunia yang ia kenal.

"Pemimpin jangan kayak Hitler, Lenin, Kim Il Sung," kata dia saat ditemui di TPS 29, Pela Mampang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).

Menurut dia, pemimpin diktator sudah tidak sesuai dengan kebutuhan bangsa dan negara sekarang ini. Ia menilai, pemimpin kini harus lebih merakyat sehingga mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh rakyat.

Ia mengaku banyak mengetahui soal profil calon presiden dan wakil presiden dengan membaca media massa. Ia juga merasa lebih mengenal calon presidennya dibandingkan calon anggota legislatif pada pemilihan umum sebelumnya.

Pemilih pemula lainnya, Anggoro Putra (17), juga mengaku antusias dalam pilpres ini. Bagi dia, pemilu kali ini merupakan kesempatan pertamanya untuk mencoblos di tempat pemungutan suara. Ia berharap presiden yang akan terpilih nantinya bisa memiliki karakter tegas, tetapi tetap merakyat.

Ia mengatakan, menonton debat capres dan banyak membaca media massa banyak membantunya dalam menentukan pilihannya. Menurut dia, jika tidak begitu, maka pemilih utama pasti akan kebingungan menentukan pilihannya.

Lain lagi dengan Elizabeth (21). Pemilih pemula ini menilai pilpres biasa saja. Namun, ia tetap menaruh harapan besar kepada presiden terpilih nantinya. Bisa mendapatkan diskon termasuk dalam motivasinya dalam mencoblos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com