Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Naik Pitam Terima Warga yang Mengadu

Kompas.com - 14/07/2014, 14:10 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama marah terhadap seorang pria yang mengadu kepadanya. Basuki kesal karena pria tersebut mengadukan masalahnya tidak pada tempatnya.

Pria yang menemui Basuki itu mengadukan soal rumahnya yang diubrak-abrik oleh seseorang. Menurut Basuki, sebaiknya orang tersebut mengadukan hal tersebut kepada polisi, bukan kepada dirinya.

"Pak, saya sudah baca nota dinas Bapak berkali-kali. Kalau rumah Bapak sudah diubrak-abrik, lapor polisi, jangan lapor saya. Saya tidak membawahkan polisi," kata pria yang akrab disapa Ahok itu di Balaikota Jakarta, Senin (14/7/2014).

"Tapi, saya ini 'dipingpong', Pak. Saya sudah mengadu ke sini, disuruh ke sana, terus ke sana lagi," kata pria setengah baya itu memotong pembicaraan Ahok.

Pria itu mengatakan bahwa dirinya memiliki rumah di Salemba, Jakarta Pusat. Menurut dia, ada oknum yang mengubrak-abrik kediamannya. Oknum itu pun menyewakan rumahnya sebesar Rp 120 juta tiap dua tahunnya.

"Bapak ada sertifikat tanahnya, enggak?" tanya Ahok.

"Saya enggak punya sertifikat. Tapi, saya sudah 70 tahun tinggal di situ, sudah sejak zaman Belanda," ujar pria itu.

Muka Ahok seketika memerah. Ia pun langsung merebut kertas laporan yang dibawa oleh pria tersebut. Ahok menghampiri Sekda DKI Saefullah yang berdiri tak jauh dari dirinya.

Perdebatan terjadi antara Ahok dan pria separuh baya itu. Saefullah hanya terdiam melihat keduanya berdebat.

"Saya ini 'dipingpong', Pak," kata pria itu.

"Seharusnya, Bapak itu sudah bisa membayar pengacara, dan pengacara Bapak urus ke polisi. Mana laporan resminya? Berarti Bapak sudah bohongi saya ini. Kalau ada laporan resminya, kasih ke saya, saya bantu 'pingpong' ke polisi," kata Ahok dengan suaranya yang makin meninggi.

Setelah dimarahi Ahok, pria itu pun tak bisa berkata apa-apa.

Sambil berlalu dengan langkahnya yang cepat, Ahok bergumam. "Kalau enggak bisa sama polisi, gue laporin lu ke presiden."

Setelah itu, Saefullah pun menginstruksikan ajudannya untuk langsung mencatat permasalahan yang dialami oleh pria tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Kardus, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja Sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Bantu Buang Mayat, Adik Pembunuh Wanita Dalam Koper Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Banjir Berbulan-bulan di Permukiman Depok, Pemkot Bakal Keruk Sampah yang Tersumbat

Megapolitan
Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper Terungkap, Korban Ternyata Minta Dinikahi

Megapolitan
Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com