Ahok Minta Percepat 6 Ruas Tol Dalam Kota, Menteri PU Senyum Senang

Tak hanya Djoko, Wakil Menteri PU Hermanto Dardak serta Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Ahmad Gani juga tampak senang mendengar pernyataan Basuki.

Dalam sambutannya, Djoko memprediksi, seluruh jalan di Jakarta sudah sesak dengan mobil pada 2020.

"Pak Wagub sering-sering saja datang ke (Kementerian) PU ya. Ha-ha-ha. Dinas PU siap melakukan apa pun untuk mendukung pengerjaan tol ini dalam satu tahap saja," kata Djoko, dalam acara penandatanganan kesepakatan pembangunan enam ruas tol dalam kota, di Kementerian PU, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

Pada kesempatan sama, Basuki mengklaim proyek enam ruas tol dalam kota dapat mengantisipasi kemacetan Ibu Kota. Pria yang akrab disapa Ahok itu meminta investor, PT Jakarta Tollroad Development (JTD) untuk mempercepat penyelesaian enam ruas tol dalam jangka waktu tiga tahun mendatang.

Padahal, target awal penyelesaian megaproyek senilai Rp 42 triliun itu hingga tahun 2022. Proyek itu juga memfasilitasi tiga koridor transjakarta layang, yakni koridor XIII, XIV, dan XV.

"Nantinya di semua jalan tol layang itu bisa dilintasi oleh seluruh koridor transjakarta," kata Basuki.

Proyek enam ruas tol dalam kota sepanjang 69,77 km ini akan mulai pengerjaan konstruksinya pada 2015 mendatang. Proyek ini dibagi dalam empat tahap.

Tahap pertama, ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun.

Tahap kedua, Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun.

Tahap ketiga, koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun.

Baca juga: Di Hadapan Menteri PU, Ahok Klarifikasi Penolakan Proyek Enam Tol Saat Pilkada