Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AC Mati, Penumpang KRL Mandi Keringat

Kompas.com - 08/08/2014, 08:54 WIB
BOGOR, KOMPAS.com - Ratusan penumpang KRL 1790 rute Bogor-Tanah Abang yang berangkat, Jumat (8/8/2014) sekitar pukul 07.10 WIB dari Bogor mandi keringat sepanjang perjalanan karena pendingin ruangan atau AC di gerbong rusak.

Pantauan Antara yang ikut bersama perjalanan itu, penumpang sudah berusaha membuka jendela gerbong, namun penuhnya penumpang pada jam berangkat kerja itu menimbulkan kegerahan yang luar biasa. Seorang perempuan bahkan pingsan saat KRL tersebut tiba di Stasiun Pasar Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.

Penderitaan makin bertambah setelah KRL yang tiba di Stasiun Pasar Minggu itu kemudian tidak melanjutkan perjalanan dengan alasan ada kerusakan teknis. Akibatnya ratusan penumpang terpaksa menunggu kereta berikutnya.

Sumpah serapah dan omelan penumpang keluar saat ada pengumuman kereta tidak bisa diberangkatkan. Mereka menilai pelayanan commuterline semakin memburuk karena kejadian AC mati dan kereta mogok sudah sering terulang dan membuat perjalanan menuju tempat kerja menjadi terganggu.

Hingga pukul 08.20 WIB, ratusan penumpang masih menumpuk di peron Stasiun Pasar Minggu karena hanya sebagian kecil yang bisa masuk ke rangkaian KRL berikutnya menuju Jakarta karena kondisinya juga penuh sesak.

Seorang penumpang, Tina mengatakan, dia bersama rekan sekerjanya Rini sudah menunggu sejak 06.25 WIB untuk berangkat ke kantor, namun KRL yang dinaikinya justru rusak sehingga waktu tiba di kantor pasti molor.

Perempuan yang bekerja di kawasan Cikini mengatakan, Dirut PT KIA Ignantius Jonan seharusnya berada di penumpang di gerbong yang pendinginnya mati itu supaya dia mengalami kondisi yang sesungguhnya dari pelayanan kereta commuterline.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com