Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahok yang Pernah Diancam Santet

Kompas.com - 10/08/2014, 14:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ternyata punya cerita banyak saat akan menapaki karier politik sebagai Bupati di daerah Belitung Timur. Ancaman mau disantet pernah pernah diterimanya hingga merasa ketiban pulung saat akan menjadi Gubernur DKI Jakarta karena Joko Widodo maju sebagai presiden.

Curhat ini diceritakan Basuki dihadapan ratusan masyarakat Banyuwangi, yang hadir dalam acara halal bi halal di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (10/8/2014). Basuki melanjutkan, ancaman santet saat dia menjadi Bupati Belitung Timur itu diterima melalui neneknya.

"Saya baru jadi bupati mau diancam disantet. Tiga bulan itu (katanya) saya pasti mati keluar usus nih semuanya. Ngancemnya lewat nenek saya lagi. Wah saya bilang gawat juga nih. Nenek saya nangis-nangis bilang jangan jadi bupati, repot," ujar Basuki.

Namun, Basuki tidak gentar. Lebih dari tiga bulan ancaman tersebut diberikan, Basuki bersyukur dirinya tetap dalam keadaan sehat. Basuki mengaku, ia lantas membuat pertemuan pada hari ke 100 dengan sejumlah pihak. Kala itu, dirinya menanyakan siapa "dukun-dukun" yang pernah mengancamnya.

"Saya bilang begini, mana dukun-dukun yang pernah ngancam saya, ngadu ilmu sekarang siapa yang tewas. Ajudan saya bilang, jangan pak nanti kalau dukunnya keluar beneran, repot pak. Saya bilang (ajudan saya), kamu jangan bodoh. Kalau dia keluar, tangkep berarti dia yang ngancem saya kemarin," katanya disambut tawa.

Akibatnya, lanjut Basuki, tidak ada orang atau dukun yang mengancamnya berani keluar. Di tengah masyarakat pun, lanjut Basuki, ia menjadi tenar. "Di masyarakat, jadi jangan main-main sama Ahok, ilmunya hebat," ujarnya.

Dibalik semuanya itu, Basuki menyatakan bahwa segala sesuatunya berada di tangan Tuhan. Apabila berada di jalan yang benar, Tuhan pasti menjaga. Kepercayaan ini yang disebutnya didapat dari guru agama Islam yang dia dapat selama duduk di bangku SD dan SMP sekolah Islam.

Basuki mengaku, takdir, rejeki, maupun jodoh seseorang dan lainnya, ada di tangan Tuhan dan manusia hanya menjalani. Termasuk karier politiknya yang saat ini bakalan menanjak kembali dari Wakil Gubernur menjadi Gubernur DKI, apabila Joko Widodo resmi terpilih sebagai Presiden RI.

"Orang bilang saya ini dapat pulung dari orang Jawa. Ya Pak Jokowi kepilih, saya otomatis ikut naik dong. Kira-kira begitu. Itu namanya ketiban pulung," katanya kembali dengan sambutan tawa dari hadiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com