Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hambatan Utama Penerapan Tiket Elektronik Transjakarta

Kompas.com - 11/08/2014, 15:50 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Transjakarta Antonius NS Kosasih mengungkapkan, salah satu hambatan utama dalam penerapan tiket elektronik transjakarta adalah ketersediaan jaringan fiber optik.

Menurut Antonius, sejauh ini baru di sepanjang jalur Blok M-Kota yang telah dilengkapi jaringan untuk mengakses data tersebut. Hal itulah yang menyebabkan penerapan tiket elektronik tidak bisa langsung menyeluruh di semua koridor.

Adapun pada tahap awal penerapan dimulai di Koridor I yang pemberlakuannya mulai berlaku per hari ini, Senin (11/8/2014).

"Yang paling utama adalah jaringan fiber optik. Kita harus memastikan di semua koridor yang akan diterapkan e-ticket harus ada jaringan fiber optiknya. Karena kalau tidak ada fiber optik, datanya tidak bisa bertahap dan real time. Karena ini uang masyarakat, jadi harus real time," kata Kosasih, di Halte Karet, Senin pagi.

Meskipun demikian, Kosasih optimistis nantinya semua koridor transjakarta akan dapat menerapkan tiket elektronik di semua haltenya. Ia menargetkan hal tersebut akan terwujud paling lambat pada Januari 2015.

"Jadi, kami akan menerapkannya koridor per koridor. Tidak akan langsung sekaligus. Targetnya akhir tahun ini. Kami mohon doa dan dukungan," ujar dia.

Seperti diberitakan, mulai Senin (11/8/2014), layanan transjakarta secara resmi memberlakukan wajib tiket elektronik di Koridor 1, yang artinya semua halte di sepanjang koridor ini tak akan lagi menyediakan transaksi tunai melalui penjualan tiket kertas.

Tiket elektronik transjakarta merupakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh enam bank yang telah bekerja sama dengan pihak transjakarta, yakni BCA Flazz, Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI Tap Cash, Bank Mega Megacard, dan Bank DKI Jakcard.

Pada pekan ini, semua kartu dibanderol dengan harga yang sama, Rp 20.000. Harga tiket elektronik transjakarta sebesar Rp 20.000 merupakan harga promosi yang akan berlaku sampai dengan Minggu (17/8/2014). Setelah itu, harganya akan naik menjadi Rp 40.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com