Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangkalan Truk Pasir di Jalan RE Martadinata Ditertibkan

Kompas.com - 12/08/2014, 13:36 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah hari raya Idul Fitri beberapa pekan lalu, bukan hanya para pedagang kaki lima (PKL) yang ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Di Jakarta Utara, puluhan lapak pangkalan truk pasir liar di Jl RE Martadinata juga ikut ditertibkan pada hari ini.

Sebanyak 137 personel gabungan dari Satpol PP, Sudin Perhubungan, Dinas Kebersihan, Kepolisian, TNI, dan aparat Kecamatan Tanjung Priuk, dibantu 1 backhoe dan 4 truk satpol, 5 truk kebersihan, 2 truk DPU dan satu mobil derek Dishub menertibkan sekitar 20 lapak pangkalan pasir. Selain itu, satu truk pengangkut pasir bernopol B 9929 G juga ikut ditilang dan diderek dalam penertiban.

Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Utara, Andry Pencawan, mengatakan, puluhan lapak  di sepanjang Jl RE Martadinata dan pangkalan pasir itu dikeluhkan pengguna jalan karena kemacetan yang disebabkan truk pasir yang parkir tersebut.

"Sebanyak tujuh truk kami angkut ke gudang di Cakung," katanya di Jalan RE Martadinata, Selasa (12/8/2014).

Sebelumnya, kata dia, pada H-2 Lebaran, lokasi tersebut sempat akan ditertibkan. Namun, karena minimnya peralatan, penertiban hanya mampu mengangkut sebanyak 2 truk pasir.

Sementara itu, Wakil Camat Tanjung Priok, Maskur, mengatakan, keberadaan pangkalan pasir liar di Jl RE Martadinata sudah menjamur sejak beberapa tahun lalu. Keberadaan pangkalan pasir itu juga sudah sering ditertibkan, tetapi selalu muncul kembali.

"Biasanya ini sampai ada belasan truk yang parkir bongkar muat. Keberadaan truk selama ini kerap membuat jalan macet," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com