Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bus-bus Jelek Kayak Zombie Itu Didorong ke Pinggir Kota Saja

Kompas.com - 13/08/2014, 17:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berjanji bakal mendatangkan 100 bus tingkat gratis tahun ini. Bus-bus itu, menurut rencana, akan dioperasikan di beberapa ruas penting Ibu Kota. Ratusan bus itu akan tersedia jika pengadaan melalui katalog elektronik berhasil.

"Pokoknya kami tidak mau tender. Kalau tahun ini tidak bisa terpenuhi (100 bus), ya bisa dilanjutkan tahun depan," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (13/8/2014).

Pengadaan bus itu akan diberikan pada badan usaha milik daerah PT Transjakarta. Mereka ditugaskan membeli bus tingkat melalui penyertaan modal pemerintah (PMP). Dengan demikian, anggaran pengadaan bus tidak akan dialokasikan pada pos Dinas Perhubungan DKI.

Selain itu, ia juga menjanjikan, bus tingkat itu akan memiliki jarak kedatangan (headway) sekitar 10 menit. Nantinya, bus tingkat itu akan mengaspal di kawasan Semanggi, Kota Tua, Kuningan, Gunung Sahari, Ancol, dan Kemayoran.

"Jadi kami memang mau prioritaskan bus tingkat gratis ini di pusat kota. Supaya bisa mendorong bus-bus jelek kayak zombie itu ke pinggir kota saja," ujar Basuki.

Pengoperasian bus tingkat tersebut tidak akan mengganggu operasi bus yang sudah ada, baik operasional transjakarta, metromini, maupun kopaja. "Kami bakal melakukan KIR yang ketat biar bus-bus jelek itu hilang. Kalau mereka gabung ke transjakarta, pembayarannya dengan sistem rupiah per kilometer," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sementara itu, Direktur Utama PT Transjakarta Antonius Kosasih mengaku akan memprioritaskan pengadaan bus tingkat gratis di sepanjang jalur jalan berbayar (ERP). Menutur rencana, pengadaan bus itu bakal dilaksanakan sebelum penerapan sistem ERP awal tahun depan.

Rute yang disiapkan adalah Kuningan-Casablanca-Jalan Gatot Subroto kembali ke Kuningan. Rute lainnya adalah Jalan Sudirman-Jalan Gatot Subroto-TVRI-Senayan City kembali ke Jalan Sudirman.

Untuk jumlah yang dibeli, Kosasih masih menunggu pengesahan anggaran perubahan oleh DPRD DKI Jakarta. Pembelian bus dilaksanakan melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

"Poinnya, bus yang akan dibeli adalah bus yang sudah terdaftar di LKPP. Tentunya dengan harga satuan yang ada di LKPP," kata Kosasih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com