Wahyudi, salah seorang warga sekitar, mengatakan, Firman tampak bangga sebagai anggota ISIS dan sama sekali tak membantahnya saat ditanyai warga. Dia tidak mengakui sebagai warga negara Indonesia. Pemerintah Indonesia dinilainya sebagai pemerintahan kafir. Firman mengaku berniat pindah kewarganegaraan ke salah satu negara Islam di Timur Tengah.
"Waktu ditanyai warga, dia mengaku sebagai anggota ISIS dan beniat hendak pindah kewarganegaraan. Selama ini, dia bilang bahwa dirinya tidak pernah mengakui sebagai warga negara Indonesia," kata Wahyudi, salah seorang warga, Jumat (22/8/2014).
"Apalagi di dalam rumahnya warga menemukan banyak atribut ISIS," kata dia.
Wahyudi mengatakan, Firman sehari-hari bekerja sebagai pedagang es krim keliling. Firman digerebek warga pada Kamis (21/8/2014) tengah malam dan digelandang aparat ke Polresta Depok, Jumat (22/8/2014) dini hari.
"Dia sehari-hari bekerja jadi pedagang es krim keliling. Kami tak menyangka dia anggota ISIS. Dia sendiri mengakui itu," kata Wahyudi.
Menurut Wahyudi, kepribadian Firman sehari-hari memang agak tertutup dan sama sekali tidak bergaul dengan warga sekitar. Dia tinggal bersama istri, anak, dan kedua orangtuanya. "Baru sekitar 3 tahun mereka tinggal di Jalan STM Mandiri ini. Sebelumnya, mereka tinggal di Jakarta," ujar Wahyudi.
Firman digerebek warga pada tengah malam tadi karena mengibarkan bendera ISIS di teras rumahnya. Warga kemudian membawanya ke kantor polisi terdekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.