Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub DKI Yakin Penerapan Derek Berbayar Tak "Hangat Sesaat"

Kompas.com - 08/09/2014, 14:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com —Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Muhammad Akbar optimistis penerapan peraturan derek berbayar akan efektif dan tak sekadar "hangat sesaat". Ia menganggap pengenaan retribusi sebesar Rp 500.000 bisa menimbulkan efek jera bagi warga yang tak disiplin dalam memarkirkan kendaraannya.

Terlebih lagi, kata Akbar, retribusi akan berlaku akumulatif. Artinya, apabila warga tak segera mengambil kendaraannya yang diderek pada hari tersebut, pada keesokan harinya, biaya akan bertambah dalam jumlah yang sama.

"Kita ingin aturan lalu lintas benar-benar tegak, tidak dilecehkan dan tidak dilanggar. Kita kenakan pembayaran yang tinggi supaya menimbulan efek jera," kata Akbar di Balaikota Jakarta, Senin (8/9/2014).

Tak hanya itu, Akbar juga ingin agar para pelaku parkir liar tidak hanya dijerat dengan peraturan daerah, tetapi juga dengan undang-undang lalu lintas. Karena itu, ia mengaku telah mengusulkan agar pihak kepolisian bisa mengenakan denda maksimal.

"Kami berharap nanti selain bayar retribusi derek, juga ada lagi denda maksimal. Kita usulkan nanti bisa dikenakan tilang biru dari kepolisian," ujar Akbar.

Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai menerapkan derek berbayar sebesar Rp 500.000 bagi pengendara yang memarkir kendaraannya secara ilegal.

Uang Rp 500.000 yang harus dikeluarkan oleh pelanggar peraturan parkir sebenarnya bukan digolongkan denda, melainkan biaya untuk jasa derek. Hal ini mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 tentang Ketertiban Umum.

Untuk tahap awal, penerapan derek berbayar hanya akan dilakukan terhadap kendaraan roda empat dan akan diberlakukan di lima kawasan, masing-masing Pasar Tanah Abang (Jakarta Pusat), Apartemen Kalibata City (Jakarta Selatan), Pasar Jatinegara (Jakarta Timur), Jakarta Kota (Jakarta Barat), dan Jalan Marunda (Jakarta Utara).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com