Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/09/2014, 15:08 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya mencairkan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk sekitar 576.000 siswa, baik untuk SD, SMP, maupun SMA.

"Iya, sudah cair sejak Jumat (5/9/2014) kemarin. Begitu cair langsung kita salurkan ke rekening masing-masing siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/9/2014).

Lasro menjelaskan, pemilihan 576.000 siswa telah melewati proses verifikasi, yang salah satunya penyertaan surat keterangan tidak mampu, yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengecekan langsung oleh aparat Dinas Pendidikan.

"Jumlah penerima KJP yang diajukan ialah sebanyak 579.089 peserta didik. Namun, setelah dilakukan verifikasi, hanya 576.000 peserta didik yang berhak menerima KJP," ujar Lasro.

Pada tahun ini, Pemprov DKI menganggarkan KJP sebesar Rp 799 miliar. Awalnya, Pemprov DKI ingin menganggarkan dana Rp 1,3 triliun, tetapi permohonan tersebut ditolak oleh DPRD DKI.

Besaran nilai KJP yang diterima tiap siswa per bulannya adalah siswa SD sederajat menerima Rp 180.000, siswa SMP sederajat menerima Rp 210.000, dan siswa SMA sederajat menerima Rp 240.000.

Dana KJP dicairkan setelah sempat tertunda selama sembilan bulan terkait adanya imbauan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang meminta para kepala daerah untuk tidak mencairkan dan bantuan sosial dan dana hibah selama masa kampanye pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres).

Meskipun demikian, KPK mengizinkan Pemprov DKI untuk mencairkan dana bansos dan hibah untuk Kartu Jakarta Pintar karena pemberian dana itu tidak bermuatan politis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Sebelum Mayat Dalam Toren Air di Pondok Aren Ditemukan, Warga Sempat Dengar Suara Jeritan

Megapolitan
Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Kemen PPPA Beri Pendampingan Hukum untuk Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan di Kalideres

Megapolitan
Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Tuntut Pembatalan Bintang Empat Prabowo, Koalisi Masyarakat Sipil: Punya Rekam Jejak Buruk

Megapolitan
2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

2 Anggota Satgas Pelajar Jadi Korban Tawuran di Bogor

Megapolitan
Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Polisi Tangkap 11 Pelajar yang Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Polisi Lacak Penadah Sindikat Pencurian Motor di Palmerah

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Sindikat Pencuri di Palmerah Incar Motor Warga yang Diparkir di Gang

Megapolitan
Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Gugat Kenaikan Pangkat Prabowo, LBH Jakarta: Rawan Konflik Kepentingan

Megapolitan
Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Soal Dugaan Mayat Dalam Toren Terkait Penggerebekan Kasus Narkoba, Polisi: Fokus Identifikasi Dulu

Megapolitan
Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Ponsel Pria Dalam Toren di Pondok Aren Hilang, tetapi Masih Aktif

Megapolitan
Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Satu Pelajar Kritis Usai Terlibat Tawuran di Bekasi

Megapolitan
Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Sindikat Curanmor di Palmerah Bobol 4 Motor Tiap Semalam Selama Tiga Bulan

Megapolitan
Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Agenda Pemeriksaan SYL dalam Kasus Firli Besok Terhalang Jadwal Sidang

Megapolitan
Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Jalan Terjal Ahok Maju Pilkada Jakarta 2024, Pernah Kalah Pilkada DKI 2017 dan Calon Lawan yang Kuat

Megapolitan
Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi 'Nyabu' di Kontrakannya

Warga Koja Gerebek Pengedar Narkoba yang Lagi "Nyabu" di Kontrakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com