Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalau DPRD yang Pilih, Apakah Ahok Bisa Jadi Gubernur Lagi pada 2017?

Kompas.com - 10/09/2014, 14:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama selangkah lagi menduduki kursi gubernur DKI untuk menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden RI.

Dengan demikian, Basuki akan menjabat sebagai gubernur hingga masa jabatannya berakhir pada 2017 mendatang. Namun, persoalan muncul jika usulan pemilihan kepala daerah oleh DPRD jadi diterapkan.

Sebab, saat ini, pria yang akrab disapa Ahok itu menolak rencana tersebut. Ahok telah menyatakan menolak keputusan Partai Gerindra bersama koalisi lainnya yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

Tidak berada satu jalur dengan partai yang mengusungnya pada Pilkada 2012 ini, memunculkan tanya, apakah dia bakal dipilih kembali pada 2017 mendatang oleh DPRD? Apa kata warga Rusun Marunda soal itu?

Imam (30), warga Kluster B, Rusun Marunda, berpendapat bahwa beberapa kemungkinan bisa saja terjadi pada pilkada berikutnya itu. Ahok, kata Imam, bisa saja terpilih, tetapi bisa juga tidak.

Dengan keputusan Ahok tidak sejalur dengan partainya itu, Imam mengatakan, Ahok kemungkinan tidak terpilih pada pilkada mendatang.

"Kemungkinan tidak akan terpilih lagi, kecuali Ahok pindah 'kendaraan' (gerbong partai). Melihat kinerjanya, saya rasa sangat beruntung partai yang mau menampung. Kerjanya kan sudah sangat bagus," kata Imam kepada Kompas.com, di Rusun Marunda, Rabu (10/9/2014).

Menurut Imam, Ahok berpeluang terpilih kembali menjadi gubernur apabila pindah gerbong ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Sebab, Imam melihat, di DPRD, ada dua kubu yang berbeda. PDI-P, kata dia, masuk pada kubu yang tidak menyetujui pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

"Artinya, terbuka sekali peluang kalau pindah ke PDI-P. Kalau kekuatan di DPRD Jakarta kubu PDI-P dan koalisinya lebih besar, ya peluang jadi gubernur masih terbuka," ujar Imam.

Saprudianto, Ketua RT 07 RW 10, Rusun Marunda, mengatakan hal senada. Ahok, menurut dia, tidak akan terpilih kembali menjadi gubernur. Sebab, lanjutnya, sikap Ahok yang temperamen sudah membuat orang di sekitarnya banyak yang tak suka.

"Kalau untuk menjabat gubernur yang akan datang, saya rasa enggak kepilih dia. Dia kurang merendahkan hati. Mentalnya kan tinggi. Seenak-enaknya saja. Orang kan ada yang tersinggung juga kalau gitu, orang marah juga sama kayak yang dia marah," ujarnya.

Namun, ia belum dapat memprediksi apakah DPRD akan memilih Ahok bila lembaga perwakilan rakyat di DKI itu ditetapkan memilih kepala daerah. "Kalau DPRD yang pilih, saya enggak tahu lagi, kalau DPRD mau gitu ya bagimana lagi," ujarnya.

Meski demikian, dia menilai kinerja Ahok berbeda dengan pejabat pemerintahan lainnya. Ia mengatakan, Ahok merupakan sosok yang baik terhadap warga. "Dia itu kerjanya bagus, tegas, memang pengen saya orang kayak itu. Itu kayak yang di Kluster B sebelah, itu warga yang dibela Ahok dari bongkaran Muara Baru. Sampai dikasih fasilitas kalau enggak salah," ujar Saprudianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Gelar Jakarta Water Hero 2024, PAM Jaya Beri Apresiasi untuk Pahlawan Pelestari Air di Jakarta

Megapolitan
Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Pegang Identitas Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Polisi Terbitkan DPO Pelaku Penggelapan Mobil Bos Rental Korban Penganiayaan di Pati

Megapolitan
Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Polisi Rekayasa Arus Lalu Lintas saat Acara HUT Bhayangkara di Monas

Megapolitan
Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi 'Online'

Pemkot Bogor Bakal Sanksi Tegas ASN yang Terlibat Judi "Online"

Megapolitan
182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

182.000 Peserta Bakal Hadir pada HUT Bhayangkara di Monas, Masyarakat Diminta Hindari Kepadatan Lalu Lintas

Megapolitan
Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Bocah yang Diduga Diculik Ternyata Dibawa Ibu Kandung, Kasus Berakhir Damai

Megapolitan
Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Jakpus, Ternyata Dibawa Ibu Kandungnya

Megapolitan
Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan 'Online'

Pemkot Bogor Keluarkan Larangan Judi Konvensional dan "Online"

Megapolitan
Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Truk Trailer Tabrak Pembatas Jalan di Tol JORR, Sopir Tewas di Tempat

Megapolitan
'Debt Collector' Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan 'Maling'

"Debt Collector" Keroyok Tukang Mi Ayam di Tangerang, Berawal dari Teriakan "Maling"

Megapolitan
Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Fahira Idris: Calon Gubernur Jakarta Harus Prioritaskan Solusi Polusi Udara

Megapolitan
Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Megapolitan
Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Hanyut di Selokan Saat Banjir, Jasad Bocah di Bekasi Ditemukan 1,5 Km dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Bocah yang Terseret Arus Selokan di Bekasi Ditemukan Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com