Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baunya Got di Pelabuhan Ikan Muara Angke

Kompas.com - 25/09/2014, 16:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saluran air (drainase) sepanjang jalan di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, tampak tidak dipelihara dengan baik. Air limbah dari tempat penjualan ikan kerap meluap membanjiri jalan serta mengeluarkan aroma tidak sedap.

Pemandangan saluran air yang buruk itu dapat dilihat di sepanjang jalan yang dikelilingi pasar dan tempat pengolahan ikan ini. Tidak hanya air limbah dari pasar dan pengolahan ikan, sampah-sampah juga ikut di buang mengotori saluran air.

Kondisi air juga berwarna hitam pekat dan kental. Air di dalam saluran juga stag tidak bergerak. Suka atau tidak, air limbah ceceran dari got yang penuh kadang mengganggu pengunjung pelabuhan ikan ini.

"Kalau bau dari sini itu asalnya dari kotoran (limbah) ikan. Ditambah lagi airnya kan enggak jalan. Kadang-kadang airnya itu naik ke atas jalan ya jadi bau," kata Udin (40), pekerja serabutan di Pelabuhan Ikan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (25/9/2014).

Setiap pagi, lanjut Udin, saluran air ini memang ada yang membersihkan. Tetapi tetap saja buruk. Pendangkalan saluran air juga menurutnya perlahan terjadi karena lumpur yang tidak pernah dikeruk.

"Keadaannya ya begini terus. Ada sampah ya namanya pedagang buang saja di sini," ujar Udin.

Menurut dia, banjir juga kerap menggenangi jalan. Setiap air laut pasang, banjir pasti terjadi. Selain pasang air laut, hujan yang turun juga membuat air menggenangi setinggi 30 cm menutupi jalan. Sejak bekerja di sana 5 tahun lalu, kata dia, kondisinya tidak jauh berubah.

"Hanya ini sudah perubahan lagi. Sudah ditinggin sekarang," ujar Udin.

Pandu (30) pedagang Grosir Ikan di Pelabuhan Muara Angke mengatakan kondisi ini memang sudah lama berjalan. Menurut dia, saluran air yang mengelilingi kawasan tersebut memang kerap mampet.

"Kayaknya mampet salurannya terlalu penuh sampah. Artinya kalau penuh, airnya enggak jalan," ujar Pandu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com