Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok dan Vero Biasakan Anak-anak Liburan ke Kampung

Kompas.com - 04/10/2014, 13:00 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Veronica Tan dan suaminya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama, ternyata selalu membiasakan anak-anaknya untuk tak berlibur ke luar negeri.

"Dibiasakan dari kakeknya, kalau liburan suruh pulang kampung (Bangka Belitung)," kata Veronica saat wawancara dengan Radio Sonora, Kamis (2/10/2014).

Hal ini bertujuan agar mereka tidak lupa pada kampung halamannya. "Ibunya jadi kena getahnya, karena liburannya ke kampung bapaknya terus," ujar perempuan asli Medan ini.

Meski demikian, Vero sendiri mengakui manfaat liburan di kampung. Menurut dia, di kampung, anak-anak bisa lebih bebas bermain. Terlebih, masih banyak lapangan luas dan pepohonan yang asri di kampung.

"Anak-anak bisa lari di lapangan, main tembak-tembakan," paparnya.

Bermain di kampung halaman ini merupakan salah satu pendidikan yang baik bagi anak-anak. Alam, menurut dia, adalah dunia yang dekat dengan mereka. Bermain di alam akan membebaskan imajinasi anak-anak.

"Dibandingkan dengan main ke mal atau main gadget terus. Di alam, mereka akan melihat berbagai hal yang berbeda," jelasnya.

Vero juga mengatakan, dia sedikit enggan terlalu sering mengajak anaknya ke mal. "Saya enggak ngajarin anak pergi ke mal untuk konsumsi. Apalagi sekarang ini zamannya konsumerisme," katanya.

Meski lebih sering liburan ke kampung halaman, tetapi sesekali mereka sekeluarga berlibur ke luar negeri, misalnya Perth, Australia.

"Tapi liburannya juga salah pilih tempat sih. Yang liburan siapa, yang foto-foto siapa," ujar Vero. Hal ini disebabkan karena selama perjalanan menuju Perth, Ahok justru sibuk diajak berfoto bersama dengan orang-orang Indonesia yang sedang berkunjung ke negara itu.

"Tapi sekarang sudah tahu tipsnya," kata Vero yang enggan merinci tipsnya secara lebih detail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com