Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyangkal Keterangan Saksi, Assyifa Disoraki

Kompas.com - 07/10/2014, 17:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Assyifa Ramadhani, terdakwa pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto, disoraki keluarga korban dan ditertawakan hadirin sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2014). Assyifa ditertawakan karena menyangkal salah satu pernyataan saksi, Bejo.

Bejo merupakan tim penyidik yang bertugas mencari identitas Ade Sara. Dia juga ikut memburu Ahmad Imam Al Hafitd dan Assyifa.

Menurut Bejo, Hafitd pernah memberi pengakuan di dalam mobil. Kata Bejo, Hafitd mengungkapkan bahwa Assyifa telah melakukan penyiksaan, salah satunya memasukkan tisu ke dalam mulut Ade Sara. Setelah keterangan itu disampaikan, Assyifa menyangkal.

"Tisunya diambil dari tas korban sendiri. Korban makan tisu sendiri," ujar Assyifa di muka sidang.

Ketua Majelis Hakim, Absoroh kembali memastikan sangkalan Assyifa. Sambil mengangguk keras, Assyifa mengatakan sekali lagi bahwa Ade Sara memakan tisunya sendiri tanpa dia suruh.

Mendengarnya, orangtua Assyifa sontak melihat ke arahnya. Ibu Ade Sara, Elisabeth, tersenyum lemah sambil menggeleng-gelengkan kepala ke arah Assyifa. "Pintar sekali, Assyifa," ujar Suroto, ayah Ade Sara dari kursinya di ruang sidang.

Setelah itu terdengar suara hadirin sidang yang menertawakan pernyataan Assyifa itu. Para hadirin beranggapan bahwa Assyifa baru saja berbohong dengan mengungkapkan pernyataan tersebut. Disoraki seperti itu, Assyifa pucat pasi sambil terus menatap ke arah hakim.

Namun, hakim menegaskan keterangan saksi merujuk pada pernyataan Hafitd. Bejo tidak mengetahui kejadian yang sebenarnya karena tidak melihat langsung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Casis Bintara Dibegal Saat Berangkat Psikotes, Sempat Duel hingga Dibacok di Tangan dan Kaki

Megapolitan
Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Potensi Konflik Horizontal di Pilkada Bogor, Bawaslu: Kerawanan Lebih Tinggi dari Pemilu

Megapolitan
Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Polisi Masih Selidiki Penyebab Kematian Pria di Kali Sodong Pulogadung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com