Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemadaman Listrik Bergilir di Petukangan Masih Kondisional

Kompas.com - 14/10/2014, 14:17 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Skenario PLN untuk melakukan pemadaman listrik bergilir di wilayah Ciledug, Bintaro dan Kreo akibat kerusakan trafo 2 Petukangan Utara, ternyata masih tentatif.

"Sebenarnya, pemadaman ini sifatnya kondisional, tergantung dari beban listriknya, masih bisa disupplai oleh trafo 1 dan 3 atau tidak," kata Roxy Swageroni, Manager Communication PLN Pusat kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2014).

Menurut Roxy, skenario pemadaman bergilir bisa dihindari jika masyarakat di wilayah tersebut berhemat listrik saat malam hari. Penghematan listrik yang disarankan adalah dengan mematikan lampu, alat-alat elektronik yang tidak terpakai, menyeterika pakaian dalam jumlah banyak sekaligus, mengisi bak penampung sehingga pompa tak menyala berulang-ulang, menggunakan peralatan listrik hemat energi, menggunakan AC dengan temperatur 26 derajat, dan tidak memasukkan makanan panas terlalu banyak ke dalam lemari es.

"Jika satu rumah bisa menghemat dua lampu 50 watt saja, dikali dengan 1.000 rumah sudah menghemat 50.000 watt, lumayan banget mengurangi kebutuhan daya listrik," jelasnya.

Rusaknya satu dari tiga trafo yang ada di Petukangan Utara berakibat menurunkan pasokan daya listrik perumahan di wilayah tersebut. Beberapa wilayah yang akan terkena dampak adalah Pondok Pinang, Pondok Aren, Petukangan Utara, Cipadu Kreo, Jl Damai Larangan, jl. kedoya, komp. DKI Meruya Udik, Meruya Ilir, pondok betung, Bintaro Jaya, Rempoa, Joglo, Ciledug Raya, dan sekitarnya.

Pemadaman bergilir ini dijadwalkan terjadi pada Selasa (14/10/2014) pukul 17.00-23.00 WIB. "Maksimal mati lampunya 3 jam," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com